Herbavid-19 Vs VCO

Herbavid-19 Vs VCO

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

Oleh:Abdurachman
 HERBAVID-19 sempat memicu kritik pengusaha jamu negeri ini karena diduga obat herbal tersebut diimpor dari China. Rupanya Satgas Covid-19 DPR mengklarifikasi bahwa obat tersebut dibuat di Indonesia dan diproduksi oleh orang Indonesia.

Penggunaan obat herbal untuk menangani kasus Covid-19 menjadi marak karena obat kimia (khusus) memberantas Covid-19 belum ada, sedangkan vaksin Covid-19 masih belum jelas.

Sementara itu, penyerahan Hasil Penelitian Kosorsium Covid-19 oleh Kementrian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kepada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Letjen Toni Monardo, melalui konferensi pers di Jakarta 6 April 2020 memajukan berbagai penekanan.

Salah satunya adalah mengundang masukan para ilmuan berupa inovasi solusi covid-19 yang belum dioptimalkan. Dari paparan Menristek/Kepala BRIN Bambang Brojonegoro, terlihat betapa sudah purna segala upaya digelar, sampai BRIN harus melempar formulir masukan solusi para ilmuan. Formulir itu secara legal dibuka pada 13 April 2020 dan ditutup 20 April 2020. Isinya meminta masukan ilmuan berkaitan dengan apa saja yang menjadi solusi ampuh adang Covid-19.

Di media sosial banyak beredar berita yang menunjukkan hebatnya virgin coconut oil (VCO). Sebagian ilmuan menajamkan pandangan dari sisi kemampuan VCO mengungkit bahan aktif penolakan virus corona. Asam laurat dalam minyak kelapa murni membantu tubuh memproduksi senyawa monolaurin yang mampu memicu aktivitas penolakan virus. Saat ini penelitian aktivitas VCO dalam mengadang Covid-19 sedang berlangsung di Filipina.

Sebelum ini, Profesor Fabian Dayrit dan Dr. Mary Newport dari Spring Hill Neonatology di Florida, Amerika Serikat, juga telah mengusulkan studi klinis yang sama tentang pemanfaatan VCO untuk pengobatan pasien penyakit menular.

Sejalan dengan pemanfaatan VCO mengadang Covid-19, medis Timur memiliki cara pandang yang lebih jauh. Medis Timur memiliki cara pandang sesuai dengan hukum pasangan (penulis, 2014 dalam “Dasar-dasar Kedokteran Timur dan Akupunktur”).

Hukum pasangan membaca segala sesuatu dari hal yang saling berpasangan, positif-negatif, gelap-terang, dst. Pendek kata segala sesuatu memiliki pasangan, hal ini mutlak. Sesuai hukum pasangan maka organ tubuh pun masing-masing memiliki pasangan.

Organ padat berpasangan dengan organ berongga. Paru sebagai organ padat berpasangan dengan usus besar sebagai organ berongga. Jantung dengan usus kecil. Pangkreas dengan lambung. Sedangkan liver berpasangan dengan kandung empedu, ginjal dengan kandung kemih.

Covid-19 memiliki kesenangan. Senang menyerang paru orang. Paru berkelindan dengan usus besar. Medis Timur mengharuskan penanganan paru harus sekaligus menangani usus besar.

Sesuai kedokteran Barat, covid memang sangat senang mendiami paru-paru. Kesenangan ini antara lain karena pintu masuk covid banyak menempel pada sel-sel alveoli (jaringan dasar) paru. Sel-sel alveoli paru memiliki enzim angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2).

ACE2 merupakan reseptor khusus Covid-19, sehingga ia menjadi pintu masuk (point of the entrance). Di alveoli paru ACE2 ini berjumlah relatif lebih banyak dibanding dengan yang ada pada jaringan tubuh yang lain.  ACE2 ini juga ditemukan di sel-sel usus (enterocytes) termasuk usus besar.

Sesuai dengan medis Timur, serangan Covid-19 pada paru juga menunjukkan gejala serangan pada usus besar. Usus besar tidak bisa semena-mena mengeluarkan kotoran. Bahan toksik kotoran bertahan di badan. Efek ini menurunkan nafsu makan. Di samping meninggikan volume perut juga menambah susah memompa dada untuk pernafasan. Gangguan nafas yang sudah menyulitkan dilimpahi beban tambahan. Proses pernafasan semakin menyengsarakan.

Buang air besar (BAB) yang tidak lancar menyebabkan bahan toksik terserap kembali. Sebagian meninggalkan efek sedih yang tak beralasan. Efek sedih yang bersumber dari efek toksik kotoran melalui sistem bawah sadar.

Medis Timur juga menambahkan. Bahwa lima organ badan menunjukkan lima kepribadian. Sebagimana teori The Big Five personality traits McCrae. Paru memiliki kesesuaian dengan pribadi yang suka kesedihan. Mengingat-ingat masa lalu dan tidak mudah melupakan. Dalam keseharian dikenal dengan istilah melankolis. Tipe kepribadian melankolis cocok dengan personality paru dan usus besar.

Orang awam banyak yang mengandaikan bahwa bila seseorang segera mengajak pulang dari rumah keluarga yang baru didatanginya, berarti ia tidak kerasan. Terbukti ia tidak bisa BAB sebagimana yang biasa dilakukan sehari-hari. Dalam bahasa umum bisa disamakan dengan sedih yang tidak diungkapkan.

Penyamaan personality dengan organ di badan juga diaminkan oleh ilmuan akhir jaman Einstein si pemilik otak sangat cemerlang. Sesuai formula Einstein organ (m) memiliki manifestasi kepribadian (E). Rumus terkenalnya adalah, E = mC2.

Sesuai The Big Five personality traits McCrae, paru sesuai dengan tipe kepribadian neuroticism. Tipe ini memiliki kelemahan cenderung kuat di melankolis.

Jangan biarkan isolasi ketat pada pasien positif Covid-19 berat menyumbang banyak kesedihan. Melalui apa pun pasien yang diisolasi ketat harus digembirakan. Jangan biarkan perasaan sendiri di ruang isolasi menghantam mekansme imun badan.

Dukung dengan kasih sayang dan perthatian. Semangat dukungan penuh optimisme sambil mencontohkan banyak kasus yang bisa dipulihkan. Pasien isolasi ketat terus diyakinan bahwa dirinya bisa mengalahkan serangan covid yan sejatinya hanya memulai dengan menggelorakan sitokin badan. Sitokin berlebihan malah menimbulkan gelombang serangan besar-besaran, badai sitokin.

Tubuh yang panik segera memompa pertahanan berlimpah. Serangan besar-besaran malah menimbulkan kegagalan multi organ. Menimbulkan kekalahan akibat strategi yang mengakibatkan kebingungan (nervous, salah satu ciri neuroticism). Badai sitokin yang tidak terkendalikan berbalik menyerang badan. Timbul panas tinggi, sakit kepala, sulit bernafas, dan sakit di seluruh badan terutama di dada. Senjata makan tuan.

Tulisan ini sengaja merekomendasikan VCO. Dengan tujuan untuk menghilangkan hambatan BAB. Lancarnya BAB memudahkan hilangnya kesedihan. BAB lancar menyebabkan usus besar bersih dan bermanfaat optimal. Paru sebagai organ pasangannya juga ikut diselamatkan. Fungsi paru yang sempurna akan optimal adang Covid-19.

Namun perlu juga selalu diingatkan. Jangan mencoba mengganti efek pelancar buang air besar VCO dengan pencahar. Karena efek samping pencahar bisa menyebabkan diare yang berkepanjangan. Atau malah menimbulkan gangguan usus pada usia di atas limapuluhan. Selain itu efek pencahar menyebabkan flora normal usus ikut terbuang. Fungsi normal usus besar malah diturunkan.

Dosis VCO bisa disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan. Dianjurkan untuk mengonsumsi dua sendok makan (@ 15 ml) pada saat bangun tidur sebelum perut diisi makanan. Atau dosis lain yang memiliki efek mengeluarkan kotoran badan dengan mudah. Yaitu buang kotoran terjadi pada sekitar 2 hingga 3 jam setelah mengonsumsi VCO.

Herbavid-19 menimbulkan kritik, sedangkan VCO bisa dan biasa langsung digunakan oleh masyarakat luas di Indonesia. Jadi di samping Herbavid-19 yang sudah dibagikan kepada rumah sakit-rumah sakit rujukan, VCO merupakan pilihan lebih sederhana, mudah dan efektif untuk mengadang Covid-19!

(Praktisi Medis Timur, yang juga Gurubesar FK Unair dan Dewan Pakar IDI Jatim)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita