GELORA.CO - Meskipun harga minyak dunia turun, Pemerintah belum juga menurunkan harga BBM. Bahkan menurut laporan S & P Global Platts, keuntungan Pertamina melonjak naik.
Pertamina menaguk keuntungan besar impor BBM Ron 92 atau pertamax dengan harga 23 dolar/barel – 28 dolar per barel, tetapi dijual seharga Rp9.000 per liter.
Mantan Kasum TNI Letjen (Purn) Suryo Prabowo mempertanyakan kebijakan Pertamina setelah Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.
“Pemerintah ngambil untung dari rakyatnya sendiri?,” tanya Prabowo di akun Twitter @BertemanM meretweet tulisan bertajuk “Pertamina Untung Melejit, Impor Pertamax Rp2.314 per Liter Jualnya Rp9.000”.
Pemerintah ngambil untung dari rakyatnya sendiri? https://t.co/LNu5OR6PwD— berteman_mari (@BertemanM) April 30, 2020
Aktivis perempuan Aline Yoana Tan mempertanyakan kinerja Ahok di Pertamina. “Ahok @basuki_btp jangankan menurunkan harga BBM, mengglatiskan toilet SPBU aja Dia ga bisa, kalo sodara mau liat muka maling negara, engga perlu pakai KPK, cukup sebut nama Ahok, para maling akan kejang-kejang wajah dengan air mata bahagia. Ahok lagi kumpulin duit untuk kampanye calon Presiden 2024,” tulis Aline di akun @TanYoana.
Mantan Menpora Roy Suryo sependapat dengan cuitan @TanYoana. “Tweeps, apa yang disampaikan @TanYoana ini saya setuju 1000%. Mulai dari penunjukkannya yang kontroversial, gajinya yang tidak masuk akal, cara-cara pencitraan dirinya yang menjijikkan, tata bahasanya yang tidak sopan, sikapnya yang abai dan arogan. Kalau memang mau maju 2024 itu benar-benar keterlaluan,” tegas Roy Suryo di akun @KRMTRoySuryo2.
Mantan Menpora Roy Suryo sependapat dengan cuitan @TanYoana. “Tweeps, apa yang disampaikan @TanYoana ini saya setuju 1000%. Mulai dari penunjukkannya yang kontroversial, gajinya yang tidak masuk akal, cara-cara pencitraan dirinya yang menjijikkan, tata bahasanya yang tidak sopan, sikapnya yang abai dan arogan. Kalau memang mau maju 2024 itu benar-benar keterlaluan,” tegas Roy Suryo di akun @KRMTRoySuryo2.
Tweeps,— KRMT Roy Suryo (@KRMTRoySuryo2) April 30, 2020
Apa yg disampaikan @TanYoana ini saya setuju 1000%
Mulai dari Penunjukkannya yg kontroversial,
Gajinya yg tidak masuk akal,
Cara2 pencitraan dirinya yg menjijikkan,
Tata bahasanya yg tidak sopan,
Sikapnya yg Abai & Arogan,
Kalau memang mau maju 2024 itu benar2 Keterlaluan https://t.co/vU0l1ALh1m pic.twitter.com/6VZj1Wbxtm
Sebelumnya, pengamat politik Saiful Anam menilai keberadaan Ahok saat ini tidak bermanfaat untuk rakyat. Padahal, kata Saiful, Ahok sejak awal menjabat kerap kali bersuara soal transparansi.
"Selama ini kan banyak gebrakannya, seperti transparansi Pertamina. Meskipun seharusnya yang berperan direksi bukan komisaris. Tapi kenapa giliran penurunan harga BBM perannya tidak ada?" ucap Saiful Anam kepada RMOL (30/04).
Tak hanya itu, Saiful menduga ada peran Ahok sehingga Pertamina tidak menurunkan harga BBM karena memiliki kedekatan dengan penguasa. Apalagi, Ahok pernah menjadi koleganya Joko Widodo saat menjadi pimpinan DKI Jakarta. “Jangan-jangan memang ada peran Ahok untuk tidak menurunkan BBM, yang kita tahu harga minyak dunia mengalami penurunan," kata Saiful. []