GELORA.CO - Pandemi virus corona (Covid-19) menimbulkan tindakan rasis di Knoxfield, Victoria, Australia. Seorang penduduk Australia keturunan Cina diteror sejumlah orang tak dikenal pada Senin dan Selasa (21/4) lalu.
Warga bernama Jackson itu mengutarakan, kaca rumahnya dilempari batu. Pintu garasinya pun dicoret dengan tulisan bernada ancaman. “Covid-19, China die (Cina mati),” begitu tulisan tersebut ditorehkan di garasi Jackson, sebagaimana dilansir media daring ABC News.
“Saya sangat takut. Saya harus membeli CCTV. Saya perbaiki kaca jendela dan membeli lampu,” ungkap Jackson. Konxfield berjarak sekitar 35 km dari Melbourne.
Ia mengaku sudah melaporkan kejadian dua malam berturut-turut itu pada polisi setempat. Aparat kini sedang menyelidiki kasus tersebut. Belum ada laporan tentang pelaku tindakan rasisme itu.
Teror rasisme rupanya sudah dialami beberapa warga Australia keturunan Cina. Wabah virus corona dianggap sengaja disebarkan oleh Cina ke pelbagai penjuru dunia. Hal inilah yang memicu kemarahan sebagian warga Australia.
Sebelumnya, seorang dokter keturunan Cina di Geelong (sekitar 60 km dari Melbourne) juga mendapat cacian bernada rasis. Kala itu, dokter tersebut sedang antre membeli makanan.
Dua mahasiswa asal Asia Timur juga mendapat ejekan rasis. Pelakunya sempat ditangkap polisi namun dilepas dengan jaminan.
Kejadian itu sudah mendapat perhatian Perdana Menteri Australia, Scott Morrison. Ia mengimbau, sekarang adalah waktu untuk saling mendukung. Perdana menteri menecam tindakan yang mencari sasaran warga keturunan Cina.
Saat awal wabah corona, warga Cina dianggap Morrison sebagai pertahanan terbesar bagi negeri Australia. “Mereka mengisolasi diri. Mereka memiliki komitmen dan kesabaran sehingga Australia terlindungi dalam gelombang pertama wabah corona,” paparnya. (*)