GELORA.CO - Tantangan debat Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira, terhadap Adamas Belva Syah Devara yang sudah undur diri sebagai Staf Khusus (Stafsus) Presiden, masuk ke episode selanjutnya.
Kini giliran satu Stafsus Presiden Jokowi lainnya, Andi Taufan Garuda Putra, yang juga ditantang debat secara terbuka oleh Peneliti Utama Arus Survei Indonesia, Budy Sugandi.
Dalam akun facebook resminya, Budy Sugandi memposting sebuah flyer yang bertuliskan "Undangan Debat Terbuka", yang didalamnya terdapat fotonya dan foto Andi Taufan Garuda Putra.
Masih di dalam flyer tersebut, Budy Sugandi menuliskan, "Adamas Belva Delvara sudah mengundurkan diri, itu jalan kesatria. Semoga sukses membangun negeri melalui Ruang Guru-nya, meski tetap perlu dikawal terkait proyek Kartu Prakerja," demikian bunyi tulisannya.
Yang aneh, lanjut Budy Sugandi dalam tulisan yang sama, Stafsus Andi Taufan Garuda Putra tidak melakukan hal yang sama, yakni mengundurkan diri lebih dulu karena kesalahan fatalnya yang maladministrasi.
"Andi Taufan menyelesaikan Master of Public Adminstration dari Harvard University dan saya Budy Sugandi menyelesaikan Master dari Marmara University Turki dan Technische Universitat Braunschweig Jerman, saat ini sedang menempuh Doktoral Education Leadership and Management di Southwest University China," sambung tulisan Budy Sugandi.
"Kepada Andi Taufan. Sebagai sesama milenial. CEO dan alumni luar negeri saya siap berdebat terbuka terkait konflik kepentingan. Tertib administrasi dan optimalisasi peran milenial terutama di tengah wabah Covid-19," demikian akhir dari bunyi undangan debat Budy Sugandi.
Sementara itu, dalam postingan facebooknya, Budy Sugandi menuliskan dua paragraph narasi. Di mana, ia mengutip perkataan Tan Malaka yang berbunyi, "Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda."
Para Stafsus Milenial Presiden ini, tulisnya, sudah seharusnya berada di garda terdepan dalam memberikan teladan sebagai representasi kaum milenial di Indonesia.
"Bukan sebaliknya malah menyalah gunakan wewenang demi kepentingan pribadi. Atas dasar ini, saya mengajak bung Andi Taufan untuk memberikan penjelasan dan berdebat atas apa yang sudah dia perbuat. Bagi yg punya kontak dia, silahkan bisa disampaikan. Saya tunggu," tutup Budy Sugandi di postingan facebooknya, pada Kamis (22/4) pukul 20.05 WIB. [rm]