GELORA.CO - Selain sektor kesehatan, pemerintah juga diminta memperhatikan secara serius sektor pangan dalam menghadapi pandemi virus corona baru atau Covid-19.
Pasalnya, stimulus untuk penanganan Covid-19 yang dikeluarkan pemerintah pada sektor pangan harus diperhatikan betul untuk menjamin ketersediaan pangan.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon dalam cuitannya pada akun Twitter pribadinya beberapa saat lalu, Senin (27/4).
"Jadi stimulus untuk penanganan Covid-19 sebenarnya hanya Rp 75 triliun. Bagaimana dengan sektor pangan?," ujar Fadli Zon.
"Dengan klaster penganggaran semacam itu, kita belum melihat Pemerintah memprioritaskan sektor pangan sebagai bagian penting dari penanganan krisis. Padahal, dengan adanya pandemi ini, sesudah virus, ancaman besar berikutnya adalah soal ketersediaan pangan," sambungnya.
Ia menuturkan, pasca ratusan ribu sudah nyawa manusia di seluruh dunia melayang akibat Covid-19, akan ada tantangan berikutnya yang mungkin akan dihadapi oleh masyarakat dunia yakni kelaparan.
Kata Fadli Zon, World Food Programme (WFD) bahkan menyebut 265 juta penduduk dunia sedang terancam kelaparan sebagai dampak dari pandemik Covid-19
"Sudah 200 ribu nyawa melayang akibat serangan virus Corona sejauh ini, ancaman yang mengintai nyawa berikutnya adalah ancaman kelaparan," ujarnya.
Sementara itu, lanjut Fadli Zon, ketersediaan pangan di Indonesia bsejauh ini disokong oleh 26,125 juta rumah tangga petani (RTP). Karena itu, stimulus anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19 harusnya disalurkan juga kepada para petani yang terdampak.
"Merekalah (petani) yang seharusnya diprioritaskan mendapatkan bantuan stimulus ekonomi. Bukannya industri start up, atau sektor tersier lainnya!," tandasnya. []