GELORA.CO - Dukungan kepada mantan Sekretaris BUMN, Said Didu makin deras di jagad media sosial. Hingga Jumat malam (3/4), tagar #WeAllStandWithSaidDidu terus ramai, bahkan menjadi trending topic di Twitter.
Setidaknya, hingga saat ini sudah ada 136 ribu pengguna Twitter yang menyuarakan dukungannya kepada Said Didu usai diancam akan dipidana lantaran mengkritik Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Panjaitan yang dinilai hanya memikirkan uang.
Seperti yang disampaikan oleh warganet Faizal Assegaf di akun Twitternya. Ia mengatakan, kritikan yang disampaikan Said Didu seharusnya ditanggapi dengan bijak, khususnya dari pihak Istana.
"Sikap kritis Pak Saidu Didu, bung Faisal Basri dan para tokoh muslim mengoreksi Luhut Panjaitan Jokowi Jokowi wajib direspons oleh Istana dengan bijak dan santun," kata Faizal Assegaf.
Hal itu dinilai lebih baik dibanding memberikan respons berupa ancaman.
"Sejauh ini toh masih sebatas kritikan. Para tokoh Islam belum serukan jihad atau gerakan revolusi!" tandasnya.
Banjiran dukungan ini tak lain berkenaan dengan pernyataan Jurubicara Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Panjaitan, Jodi Mahardi yang mengancam akan mempidanakan Said Didu.
Dalam sebuah akun Youtube, Said Didu mengatakan bahwa Luhut hanya pikirkan uang dan uang. Hal itu disampaikan Said Didu berkenaan dengan sikap Luhut yang akan tetap melanjutkan rencana pemindahan ibukota di tengah pandemik virus corona.
"Publik semua memahami Sri Mulyani kewalahan dana untuk menangani corona, sementara Luhut masih ngotot untuk tidak menganggu dana untuk pemindahan ibukota. Sebenarnya kalau seorang pemimpin harusnya memindahkan anggaran legacy pemimpin, anggaran cita-cita pemimpin untuk pribadi kedepan demi menyelematkan nyawa rakyat, kelihatannya seperti itu kira-kira," demikin kutipan komentar Said Didu yang dipersoalkan Pihak Luhut.(rmol)