GELORA.CO - Dosen-dosen di Korea Utara mengungkapkan sebuah fakta bahwa negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un tersebut sudah terinfeksi virus corona baru. Berbeda dari klaim pemerintah yang menyatakan belum ada kasus di sana.
Para dosen tersebut mengungkapkan kepada organisasi dan kelompok pengamat lingkungan bahwa Korea Utara sudah memiliki kasus Covid-19, namun tidak memberikan angka tersebut.
Hal itu pun dilaporkan oleh Radio Free Asia (RFA) pada Jumat malam (17/4). Di mana mengutip dua sumber, RFA mengungkapkan kasus yang dikonfirmasi terdapat di Pyongyang, Provinsi Hwanghae Selatan dan Provinsi Hamgyong Utara.
Sementara itu dimuat Reuters, sebelumnya pemerintah sendiri sudah memperkuat pemeriksaan perbatasan dan memerintahkan orang asing dari negara mana pun harus dikarantina selama 30 hari.
Pada awal bulan ini, dalam sebuah email balasan, Perwakilan WHO untuk Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK), Dr Edwin Salvador, mengungkapkan Korea Utara sudah melakukan pengujian dan memiliki kemampuan pengujian virus corona di sebuah laboratorium rujukan nasional di Pyongyang.
"Pada 2 April, 709 orang (11 orang asing dan 698 warga negara Korea Utara) telah diuji coba Covid-19. Tidak ada laporan kasus Covid-19," tulis Dr Salvador dalam emailnya.
"Ada 509 orang dikarantina, 2 orang asing, dan 507 warga negara," lanjutnya.
Menurut Dr Salvador berdasarkan laporan mingguan dari Kementerian Kesehatan Korea Utara sejak 31 Desember, sebanyak 24.842 orang telah dibebaskan dari karantina, termasuk di antaranya adalah 380 orang asing.
Ada pun pengujian Covid-19 yang dilakukan oleh Korea Utara sendiri menggunakan PCR Diagnostic kit yang dikirimkan oleh China pada Januari. Selain itu, WHO juga telah mengirim pasokan peralatan pelindung.
Pada Februari, WHO melaporkan Korea Utara telah memeriksanhampir 7.300 pelancong selama enam pekan hingga 9 Februari. Di mana 141 pelancong menderita demam, namun telah dites negatif untuk Covid-19. (Rmol)