GELORA.CO - Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Irwan mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) lambat memutuskan melarang mudik lebaran Idul Fitri 2020 di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Irwan mengaku sudah mendorong pemerintah melarang mudik sejak bulan lalu. Menurutnya, kelambatan Jokowi dalam mengambil keputusan membuat virus corona menyebar dari warga yang sudah mudik lebih awal.
"Saya apresiasi, walaupun dengan catatan sangat lambat respons Presiden ini, karena coronanya sudah keburu menyebar. Dari beberapa yang terbukti, masuk golongan mudik duluan," kata Irwan kepada wartawan, Selasa (21/4).
Berdasarkan catatan Pemprov DKI Jakarta, 58.801 orang telah meninggalkan Jakarta pada rentang 1-17 April 2020. Jumlah itu terdiri dari 23.557 orang penumpang bus AKAP dan 35.224 orang penumpang kereta.
Irwan pun meminta pemerintah serius menerapkan pelarangan mudik ini. Menurutnya, semua kekuatan harus dikerahkan untuk mengawasi lalu lintas di perbatasan laut, darat, dan udara selama kebijakan berlangsung.
Selain itu, ia juga berharap pemerintah satu kata dalam kebijakan ini. Politikus Demokrat itu meminta kebijakan yang tak kompak dalam penerapan PSBB jangan sampai terulang dalam larangan mudik ini.
"Pak Jokowi harus betul-betul memperlihatkan posisi beliau sebagai presiden dan ditindaklanjuti sampai bawah. Sehingga larangan presiden bisa membantu usaha pemerintah dalam memutus mata rantai covid," ujarnya. []