GELORA.CO - Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida mulyana mengatakan, kebijakan pembebasan tarif untuk pelanggan listrik 450 VA dan potongan harga untuk pelanggan listrik 900 VA selama tiga bulan, untuk 24 juta pelanggan, bakal menelan biaya hingga Rp 3,5 triluin.
Dengan biaya sebesar itu, Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah berusaha mengantisipasi terhadap kondisi yang ada dengan diberlakukannya kebijakan tersebut.
“Kita sudah antisipasi, yang pasti PLN tidak rugi. Jadi yang Rp 3,5 triliun pada saatnya dialokasikan untuk penambahan subsidi listrik kedua golongan,” ujar Rida di Jakarta, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/4/).
PLN memang tidak rugi, karena akan ada penggantian dari Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN).
Namun tentu saja akan terjadi cashflow, di mana pembayaran yang mestinya sudah ada pada bulan ini harus menunggu.
“Tadinya dapat cashnya sekarang misalkan untuk tagihan Maret harusnya sudah bayar sekarang, tapi karena ada program ini PLN harus bersabar sedikit untuk dapat penggantiannya dari APBN sebesar Rp3,5 triliun itu,” ulasnya.
Kebijakan tersebut telah dimatangkan sebelumnya. Tentunya dengan mempertimbangkan kecukupan anggaran negara bersama kementerian terkait.
“Kita tentu saja sebelum keluarkan paket ini sudah bicara dengan PLN dan Kemenkeu,” ujar Rida.
Keinginan untuk bisa membantu masyarakat terdampak wabah virus corona menjadi semangat semua pihak yang akhirnya memuluskan program ini.[psid]