Curi Helm Polisi, Pelaku Mengaku Ketua Anarko Sindikalis

Curi Helm Polisi, Pelaku Mengaku Ketua Anarko Sindikalis

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Subdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Ditreskrimum Polda Metro Jaya meringkus seorang pria bernama Pius karena melakukan aksi pencurian helm milik personel polisi lalu lintas (polantas). Kepada polisi, Pius mengaku sebagai ketua kelompok Anarko Sindikalis.

Kasubdit Jatanras AKBP Jerry Siagian mengatakan aksi pencurian itu dilakukan di daerah Semanggi, Jakarta Selatan, Minggu lalu (12/4).

"Kasus pencurian helm petugas polantas (polisi lalu lintas)," kata Jerr, Rabu (15/4).

Diungkapkan Jerry, dalam proses pemeriksaan, Pius justru memberikan pengakuan bahwa dirinya merupakan ketua Anarko Sindikalis Indonesia dengan sebutan A1. Pengakuan Pius tersebut terekam dalam sebuah video dan sudah beredar di media sosial.

"Pengakuan dia begitu (mengaku sebagai ketua Anarko Sindikalis Indonesia)," ucap Jerry.

Jerry menuturkan video pengakuan Pius bahwa dirinya merupakan ketua Anarko Sindikalis Indonesia telah diserahkan ke Subdit Keamanan Negara (Kamneg) Polda Metro Jaya. Tidak lagi diproses oleh Subdit Jatanras

Sebab, kata Jerry, Jatanras hanya menangani soal kasus pencurian yang dilakukan pelaku.

"Itu video sudah kita kasih ke kamneg sebagai bahan penyidikan mereka," ujar Jerry.

Dalam video pernyataan Pius itu, ia mengaku sebagai ketua anarko sindikalis Indonesia. Ia juga menyebut bahwa dirinya adalah A1.

"Nama saya Pius Laut Labungan tempat lahir Ambon 7 Juni 1995. Saya adalah A1, saya Ketua Anarko Sindikalis Indonesia dengan tujuan tatanan dunia baru tanpa pemerintahan," tutur Pius dalam video itu.

Pius juga menyatakan bahwa ada sejumlah anggota lain yang memiliki tugas atau peran berbeda dalam kelompok tersebut.

"Saya punya A2 bernama Johan yang bertugas dalam pencarian dana. Saya punya A3 Andreas Tagala yang bertugas sebagai koordinator lapangan. A4 Siamanaloho, yang bertugas sebagai pemberi doktrin," tutur Pius masih dalam video itu.

Sebelumnya, kepolisian meringkus empat pelaku vandalisme di Kota Tangerang. Mereka adalah kelompok anarko sindikalis atau penganut paham anarkisme.

Dalam aksi vandalismenya, pelaku menuliskan kalimat provokasi, 'kill the rich', 'sudah krisis, saatnya membakar', hingga 'mau mati konyol atau melawan'.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Nana Sudjana mengatakan kelompok anarko juga tengah menyusun skenario agar tercipta penjarahan di sejumlah wilayah di Pulau Jawa saat wabah virus corona berlangsung.

"Pada 18 April 2020 mereka berencana melakukan aksi besar-besaran di pulau Jawa, vandalisme, tujuannya menciptakan keresahan, dan memanfaatkan masyarakat untuk melakukan keonaran hingga penjarahan," ujar Nana dalam konferensi pers, Sabtu (11/4). []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita