Cerita Pasien Sembuh Corona di Papua, Khatam Al Quran Selama Isolasi

Cerita Pasien Sembuh Corona di Papua, Khatam Al Quran Selama Isolasi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Nana Muksin Atal (41) berhasil sembuh dari virus corona baru atau Covid-19 setelah menjalani perawatan selama 13 hari di RSUD Jayapura.

Muksin merupakan satu dari tujuh pasien yang dinyatakan sembuh oleh tim medis RSUD Jayapura pada Minggu (19/4/2020).

Muksin pun menceritakan awal mula dinyatakan positif mengidap Covid-19. Saat itu, Muksin baru saja kembali dari kegiatan Ijtima' Ulama di Gowa, Sulawesi Selatan.

Tiba di rumahnya di Kabupaten Jayapura, Muksin mengeluh batuk. Ia pun memeriksakan diri di ke RSUD Jayapura.

Pria berusia 41 tahun itu dinyatakan positif dan diisolasi di RSUD Jayapura pada 7 April 2020.

Awalnya, Muksin memiliki bayangan negatif tentang ruang isolasi. Tapi, bayangan itu hilang ketika memasuki ruangan isolasi di RSUD Jayapura.

Muksin diisolasi bersama temannya, Mustakim (40) yang juga ditetapkan positif corona. Tapi, mereka ditempatkan di ruangan berbeda dan dibatasi kaca.

"Mungkin teman-teman pikir isolasi itu kaya orang dipenjara, padahal Masya Allah Subhanallah, terbalik," kata Muksin saat dihubungi, Selasa (21/4/2020).

Ia kagum dengan fasilitas yang dimiliki RSUD Jayapura. Menurutnya, fasilitas ruang isolasi itu tak kalah dengan hotel berbintang.

"Semua pelayanan sangat bagus dan tempat yang saya tempati sama dengan hotel berbintang, kamar mandinya itu ada bathub," kata Muksin.

Selama isolasi, Muksin mendapatkan makan tiga kali sehari. Pakaian yang dikenakannya pun disediakan pihak rumah sakit.

Rumah sakit, kata dia, juga mengabulkan beberapa permintaan pasien seperti menyediakan dispenser air untuk menyeduh minuman.

Khatam Al Quran

Selama karantina di RS, Muksin mengaku memiliki pengalaman rohani yang sangat berarti.  

Pembatasan ruang gerak membuatnya lebih fokus beribadah. Waktu 13 hari dihabiskan dengan melakukan shalat, mengaji, dan berzikir.

"Aktivitas saya di sana hanya shalat, mengaji, zikir, dan shalat sunah yang kita tidak pernah lakukan di rumah, kita sudah lakukan semua di situ, Allhamdulillah saya punya hati tenang sekali," kata Muklis.

Muksin dan kawannya, Mustakim, juga berlomba-lomba membaca Al Quran. Mereka berhasil khatam dalam waktu 12 hari.

Muksin takjub dengan hal itu.

Sebab, ia belum pernah khatam Al Quran selama ini.

"Selama hidup saya ini saya belum pernah khatam Al Quran, butuh hanya 12 hari di ruangan itu," kata dia.

Muksin dan Mustakim sangat bersemangat menunaikan ibadah selama diisolasi.

"Kita sama-sama semangat, karena terpele (terhalang) oleh kaca kalau saya mengaji duluan dia (Mustakim) ikut, kalau dia duluan saya juga ikut, jadi kita ada semangat," kata Muksin.


Jangan takut di ruang isolasi

Berdasarkan pengalamannya, Muksin mengajak pasien positif lain tetap bersemangat melewati masa isolasi. Momen isolasi, kata dia, lebih mendekatkan dirinya kepada Tuhan.

Ia juga meminta masyarakat tak mengucilkan orang yang terpapar virus corona. Karena, virus itu bisa disembuhkan.


"Ini kan pandemi, jadi kita tidak boleh menyudutkan, yang harus digaungkan adalah bahwa virus ini bukan suatu aib, ini bukan juga suatu virus yang hanya terkena pada komunitas tertentu, virus ini tidak memandang suku, ras, agama, jenis kelamin dan usia, siapa saja bisa kena," kata Muksin.

Fasilitas RSUD Jayapura

Direktur RSUD Jayapura Aloysius Giyai menyebut ruang isolasi yang digunakan pasien positif Covid-19 merupakan beas ruang perawatan saraf.

Ruang itu baru saja selesai direnovasi sebelum dialihfungsikan sebagai ruang isolasi pasien corona.

"Tadinya ini ruang perawatan biasa (ruang saraf), kebetulan baru renovasi dan ruangan itu kita lengkapi dengan televisi, AC, tehel yang bagus, dinding juga cat berminyak, sekatnya kaca bagus, jadi memang pasien merasa ruangannya luar biasa," jelas Giyai.

Giyai juga meminta para tenaga medis bersikap ramah kepada pasien positif corona. Hal itu bisa membantu kesembuhan pasien.

Para tenaga medis di RSUD Jayapura juga dibekali pemahaman lengkap agar tak tertular virus corona.

Menurutnya, para tenaga medis banyak yang tertular karena pasien tak jujur saat menjalani pemeriksaan awal.

"Ditambah lagi dengan petugas yang ramah, mereka merasa petugas tidak takut tertular, jadi mereka merasa dimanusiakan. Saya memang tekankan itu (memberi pelayanan yang ramah)," kata Giyai.

Saat ini terdapat 10 ruang isolasi di RSUD Jayapura. Giyai menyebut ruang ICU dengan empat tempat tidur juga sedang direnovasi agar bisa dijadikan ruangan isolasi pasien corona.

Hingga Senin, jumlah kasus positif virus corona di Papua mencapai 107. Dari jumlah tersebut, 71 pasien masih dirawat, 29 sembuh dan 7 meninggal. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita