GELORA.CO - Bupati Belitung Sahani Saleh mengerahkan dukun untuk mencegah penularan wabah virus Corona atau Covid-19 di daerah itu.
Para tetua adat dan dukun dari Forum Perdukunan dan Adat Belitung (FKAB) dikumpulkan untuk melakukan ritual gaib dan tolak balak di Rumah Adat Belitung.
Tradisi adat tolak balak yang sudah turun temurun ini bertujuan untuk meminta keselamatan kepada Yang Maha Kuasa agar Pulau Belitong terhindar dari musibah dan mala petaka.
Ritual ini dipimpin oleh Ketua FKAB Mukti Maharif dari Kecamatan Membalong.
“Kami mengajak masyarakat, tokoh adat dan juga tokoh agama untuk bersama-sama mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Kabupaten Belitung,” kata Sanem usai ritual doa bersama kepada Belitong Ekspres.
Sanem mengatakan, selain melakukan pendekatan secara medis, pihaknya juga melakukan pendekatan secara adat untuk mengantisipasi penyebaran virus berbahaya ini.
Oleh sebab itu, dirinya meminta kepada setiap desa untuk melakukan Selamat Kampong di masing-masing desa. Ia juga meminta agar acara Maras Tahun dilakukan secara wajar.
“Mudah-mudahan dengan doa kita bersama ini, kita bisa terhindar dan di jauhkan dari virus Corona dan musibah lain. Kesehatan, kehidupan semuanya adalah keridhaan Allah. Saya harap tetap tenang dan selalu waspada,” tandasnya.
Sementara itu Ketua Forum Perdukunan dan Adat Belitung (FKAB) Mukti Maharif mengatakan, kegiatan ini diisi dengan melantunkan doa tolak bala.
Tujuannya, agar masyarakat Pulau Belitong terhindar dari covid-19 maupun segala macam bentuk malapetaka, bencana, musibah dan berbagai hal buruk lainnya.
Dia menjelaskan, dalam tahapan kegiatan ritual tolak bala ini juga dilakukan pembakaran gaharu.
Itu sebagai simbol adat Perdukunan yang ada di daerah dan sudah turun temurun dilakukan.
Menurutnya, kegiatan itu merupakan ritual rutin dan sudah turun dilaksanakan di Pulau Belitung.
“Virus Corona ini sudah sangat meresahkan, bukan hanya di daerah kita tetapi juga di Indonesia. Kita coba mencegah dengan batin. Sebagai umat muslim, tidak ada yang hemat di mata Allah kami hanya meminta kepada Allah agar Pulau Belitung khususnya diberikan perlindungan dan terhindar dari marabahaya,” pungkasnya.
Setelah doa bersama di Rumah Adat Belitung, para dukun dan tetua adat kemudian melakukan ritual di kawasan Bundaran Satam, Pusat Kota Tanjungpandan.[psid]