GELORA.CO - Beberapa kali berbeda sikap, Presiden Joko Widodo akhirnya sejalan dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Anies mengatakan, ada 3,6 juta warga DKI yang harus dimasukkan jaring pengaman sosial. Pemprov DKI siap menanggung 1,1 juta.
Artinya, masih tersisa 2,5 juta yang belum tertanggulangi. Mereka adalah warga yang rentan akibat anjuran tinggal di rumah selama wabah Covid-19.
Presiden Joko Widodo setuju langkah Anies. Mantan gubernur DKI Jakarta itu menyebut kebijakan Anies itu saat membuka rapat terbatas yang disiarkan lewat YouTube, Kamis (2/4/2020).
"Kemarin gubernur DKI juga sudah menyampaikan 3,6 juta perlu dimasukkan dalam jaring pengaman sosial. Sudah diberikan oleh Provinsi DKI 1,1 juta. Artinya 2,5 juta yang perlu segera kita siapkan untuk segera dieksekusi di lapangan," kata Jokowi.
Jokowi juga menyampaikan intervensi terkait penanganan corona di level tengah. Dia meminta protokol kesehatan dilaksanakan dengan disiplin.
Kedua skenario jaga jarak yang aman ini sesuai dengan protokol kesehatan dan kedisiplinan yang kuat akan memberikan pengaruh yang besar terhadap jumlah yang positif Covid-19 ini.
"Kalau kita lihat dengan musim yang ada sekarang, saya kira cuaca juga sangat mempengaruhi penyebaran Covid-19 ini," ujar Jokowi.
Mantan wali kota Solo itu juga mengingatkan pentingnya pengawasan di level kelurahan dan desa. Jokowi ingin setiap pemudik dimasukkan ke orang dalam pemantauan (ODP). Mereka diharuskan melakukan isolasi mandiri.
"Kemarin saya sampaikan dana desa dapat digunakan sebagai jaring pengaman sosial di desa. Saya kira itu," tambahnya.
Sebelumnya, Anies mengatakan Pemprov DKI Jakarta telah memikirkan nasib para pekerja harian yang terdampak penerapan social distancing.
Anies mengaku sudah menghitung dan memiliki data warga yang harus dibantu. Merujuk pada para penerima bantuan-bantuan dari Pemprov DKI untuk subsidi.
"Ada 1,1 juta orang di Jakarta. Itu semua nanti kita semua secara bertahap memberikan bantuan," ucap Anies.
Namun, besaran bantuan tersebut masih dibahas. (*)