Bergelantungan di Kabel Proyek Sutet, Bocah di Tangerang: Tolong, Mau Turun

Bergelantungan di Kabel Proyek Sutet, Bocah di Tangerang: Tolong, Mau Turun

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Seorang bocah bernama Nadin (8) nampak teriak meminta tolong sambil bergelantung di kabel proyek SUTET setinggi 15 meter. Kejadian tersebut terjadi di Desa Kadu Jaya, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang pada Kamis (16/4/2020) sore.

Seperti diberitakan Bantennews.co.id , dalam video amatir yang beredar terdengar suara teriakan minta tolong.

“Tolong, aku udah enggak kuat pegangan. Mau turun,” teriak Nadin yang terus bergelantung sekuat tenaga dengan kedua tangannya.

Warga yang melihat kemudian berusaha menolong bocah tersebut. Diantaranya mencari alas untuk bocah tersebut jika loncat.


“Jangan loncat! Jangan dilepas ya! Ayo kasur mana kasur, tangkep” teriak beberapa warga yang terus mengikuti kemana Nadin bergelantung.

Saat dikonifrmasi, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang Kosrudin membenarkan peristiwa tersebut.


Dijelaskan Kosrudin, awalnya bocah bernama Nadin ini tengah bermain di area proyek pemasangan kabel SUTET yang tak jauh dari rumahnya.


“Dia enggak tahu kalau kabel itu mau ditarik, anaknya gelantungan pada saat kabel masih rendah, tapi lama kelamaan ketarik sampai tinggi, dia enggak berani lepas,” kata Kosrudin melalui pesan singkatnya, Jumat (17/4/2020).

Kemudian sejumlah warga sudah siaga di bawah lengkap dengan matras menyuruh Nadin untuk melepaskan genggamannya. Beruntung salah seorang penjual kopi, berhasil menangkapnya.


“Terjun bebas, ditangkap warga. Tapi anaknya masih sadar, mungkin ada cidera ringan. Makanya langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk dicek semuanya,” ujar Kosrudin.

Selain memang kesalahan ada pada orangtua yang tidak mengawasi anaknya, Kosrudin pun mengaku kecewa dengan petugas PLN yang tidak menempatkan personel setiap beberapa meter untuk mengawasi pengerjaan pemasangan kabel tersebut.

“Petugas yang narik itu kan dari jarak jauh, beberapa kilometer dari titik awal. Dikiranya cuma kebun atau lahan kosong, yang ternyata ada rumah penduduk, seharusnya ada pengawasan setiap beberapa meter agar tidak ada warga yang mendekat,” katanya.(*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita