Belva Mundur, PAN: Mundur Berapa Langkah untuk Mengeruk Uang Triliunan dari Kartu Pra Kerja

Belva Mundur, PAN: Mundur Berapa Langkah untuk Mengeruk Uang Triliunan dari Kartu Pra Kerja

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Wakil Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay menghargai keputusan mundurnya Adamas SBD sebagai staf khusus kepresidenan. Permohonan pengunduran diri itu adalah haknya. Dalam hal ini, presiden telah memberikan persetujuan atas permohonan mundur tersebut.

Menilik dari isi surat terbuka yang disampaikan, alasan pengunduran diri itu lebih pada menghindari asumsi/persepsi yang bervariasi tentang posisinya sebagai staf khusus presiden. Di dalam surat pengunduran diri itu dijelaskan ada kaitannya dengan proses verifikasi mitra kartu prakerja. Di luar itu, isi surat lebih pada ucapan terima kasih kepada presiden Jokowi yang telah memberikan kesempatan kepadanya sebagai staf khusus presiden.

Namun demikian, kata Saleh, pengunduran diri itu belum tentu serta merta akan menghilangkan polemik dan perdebatan di publik. Sebab, polemik itu sendiri muncul sebagai respon terhadap pemilihan ruangguru yang ditunjuk sebagai mitra pelaksana kartu prakerja. Sebetulnya semua biasa saja. Ini dianggap luar biasa karena Adamas SBD adalah CEO ruangguru.

“Orang menganggap itu tidak pantas. Ada kesan bahwa penunjukan itu tidak objektif. Dan menurut saya kesan itu wajar. Sebab, pada saat proses penunjukan, Adamas masih berstatus aktif sebagai staf khusus presiden," kata Saleh dalam pesan singkatnya, Selasa (21/4/2020).

“Ada teman yang bilang, sayang sekali dia mundur. Katanya, kalaupun mundur, tetap saja polemiknya tidak selesai. Bahkan, orang akan mengatakan bahwa dia hanya mundur beberapa langkah untuk maju triliunan langkah," tambahnya.

Sebenarnya, kata Saleh, orang tidak mempersoalkan soal posisinya sebagai staf khusus. Yang dipersoalkan adalah soal proses penunjukan lembaganya sebagai mitra kartu prakerja. Kalau itu masalahnya, bukankah sebaiknya prosesnya yang dijelaskan secara terbuka. Dengan begitu, semua orang menilai bahwa itu wajar. Karenanya, tidak perlu dipersoalkan.

“Kalau mundur seperti ini, bisa jadi orang malah menyangka bahwa ada sesuatu yang tidak wajar. Bahkan, ketidakwajaran itu ditunjukkan oleh sikap Adamas sendiri. Buktinya tidak wajar, dia mengundurkan diri. Kalau semua sesuai aturan, kan tidak perlu mengundurkan diri. Apalagi, dia mengatakan bahwa keputusan mengundurkan diri itu adalah keputusan yang berat," tegasnya.

CEO dan Pendiri RuangguruBelva Devararesmi mundur dari jabatannya sebagai Staf Khusus Milenial Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Pengunduran diri ini menyusul polemik perusahaannya, Skill Academy by Ruangguru sebagai salah satu mitra kartu prakerja.

Sebelumnya penunjukkan Ruangguru menuai kritik dari sejumlah pihak karena dinilai sarat konflik kepentingan.Belvamenyatakan sudah menyampaikan surat pengunduran dirinya sebagai staf khusus kepada Jokowi.

"Berikut ini saya sampaikan informasi terkait pengunduran diri saya sebagai Staf Khusus Presiden. Pengunduran diri tersebut telah saya sampaikan dalam bentuk surat kepada Bapak Presiden tertanggal 15 April 2020, dan disampaikan langsung ke Presiden pada tanggal 17 April 2020," kata Belva lewat Surat Terbuka di akun instagramnya, Selasa (21/4/2020).

Belva sebelumnya telah membantah bahwa dirinya turut terlibat dalam penetapan mitra kartu pra kerja serta tidak ada konflik kepentingan dalam prosesnya. Meski begitu, dia tetap memilih mundur daru staf khusus Jokowi agar polemik tersebut tak berkepanjangan

"Saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin polemik mengenai asumsi/persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan," kata dia.

"Yang dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi masalah pandemi COVID-19," katanya.

Dirinya pun mengucapkan terima kasih kepada Jokowi yang telah memahami dan menerima surat pengunduran dirinya. Meski singkat, Belva mengaku banyak mendapat pengalaman dan pelajaran sebagai Stafsus Presiden.

"Di manapun saya berada, di posisi apapun saya bekerja, saya berkomitmen mendukung Presiden dan Pemerintah untuk memajukan NKRI," tutur Belva. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita