GELORA.CO - Presiden Joko Widodo diminta bertanggungjawab atas mundurnya Adamas Belva Syah Delvara sebagai Staf khusus (Stafsus). Jokowi dinilai telah mengorbankan generasi muda (milenial) karena memasukkan ke dalam Istana.
Aktivis Haris Rusly Moty menjelaskan, Jokowi telah mengorbankan generasi milenial hanya untuk mengejar kepntingan pencitraan. Dampaknya, generasi milenial yang langsung ditarik ke Istana tanpa penempaan akan membuat mereka trauma.
"Jokowi telah korbankan generasi muda milenial yang baik. Mereka yang semestinya masih dalam tahap penempaan, langsung ditarik ke Istana. Akibatnya banyak generasi milenial yang trauma," demikian kata Haris Rusly Moty kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (21/4).
Lebih lanjut, Hary menjelaskan seharusnya para generasi muda ini sedang menjalani fasenya di dunia digital, bukan diminta mengelola kekuasaan dengan segudang kepentingan.
Yang salah ya Jokowi yang angkat mereka. Harusnya anak-anak milenial ini biarkan saja berkarya di tempat masing-masing. Mereka korban pencitraan Jokowi. Ini anak-anak masih ngertinya main digital, disuruh masuk kelola kekuasaan yang penuh dengan milyaran kepentingan," demikian katanya.(rmol)