GELORA.CO - Lembagai survei Median menempatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai kepala daerah paling baik menangani virus corona.
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, Syarif mengatakan, persepsi publik yang digambarkan oleh survei tersebut simetris dengan kenyataan yang terjadi.
"Saya menjadi saksi sendiri, bahwa diawal Maret itu saya sudah bertemu dengan Pak Anies membicarakan lebih detail bagaimana mengatasi wabah virus itu," ujarnya, Senin (27/4).
Syarif melanjutkan bahwa harus diakui langkah yang diambil Anies dalam penanganan wabah Covid-19 lebih cepat dibandingkan pemerintah pusat.
Hal itu ditunjukkan dari kesigapan Anies mengambil keputusan untuk merumahkan kegiatan belajar mengajar dan menutup sementara kegiatan tempat wisata.
"Apa yang mau dikerjakan itu sudah tahu. Apa yang mau dikerjakan tidak banyak diskusi lagi. Jakarta sudah lebih dahulu meliburkan sekolah. Daerah lain kan belum, itu sudah konkret. Baru kemudian tanggal 10 April PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar)," ungkapnya.
Kendati PSBB baru dilakukan tanggal 10 April, Syarif menegaskan bahwa sesungguhnya Anies telah melakukan upaya pencegahan jauh dari sebelum PSBB diputuskan Pemerintah pusat.
"Substansinya sudah Pak Anies kerjakan. Malahan di tanggal 27 maret pak Anies sudah ngajuin karantina wilayah bukanya PSBB," terangnya.
"Tapi kan ditolak, diambilah itu PSBB. Kita ikutin. Yang pentingkan pak Anies sudah lakukan langkah-langkah cepat dengan lebih utamakan keselamatan jiwa ketimbang urusan yang lain," tandas Syarif.
Untuk diketahui berdasarkan survei Median, Anies Baswedan berada di peringkat pertama dengan persentase 24,1 persen.
Disusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan persentase 9,6 persen, Gubernur Jabar Ridwan Kamil (8,9 persen), Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (8 persen), dan terakhir Walikota Surabaya Tri Rismaharini (3,7 persen). []