43 Mahasiswa Malaysia Positif Corona Klaster Temboro, Ini Kata Bupati Magetan

43 Mahasiswa Malaysia Positif Corona Klaster Temboro, Ini Kata Bupati Magetan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Direktur Jenderal Kesehatan pada Kementerian Kesehatan Malaysia, Dr Noor Hisham Abdullah menyebutkan klaster baru penularan virus Corona. Klaster itu melibatkan 43 mahasiswa Malaysia yang baru pulang dari Temboro, Magetan.

Bupati Magetan Suprawoto membenarkan hal itu. Ia mempunyai alasan atas terpaparnya 43 mahasiswa Malaysia yang pulang dari Ponpes Al Fatah, Temboro. Menurutnya, saat pemulangan santri Ponpes Al Fatah, pihaknya mengalami keterbatasan alat rapid test.

"Itu begini, kita waktu pemulangan santri itu kan alat rapid test sangat terbatas," terang Suprawoto saat dihubungi detikcom, Senin (20/4/2020).

Pemulangan santri atau mahasiswa itu berlangsung pada 6 April lalu. Menurut Suprawoto, kala itu tidak ada rapid test sehingga hanya dilakukan pengecekan kesehatan secara manual. Santri dari berbagai negara termasuk Malaysia hanya dilakukan pengecekan suhu tubuh dengan standar kesehatan.

"Alat rapid test sangat terbatas, kita belum punya. Oleh sebab itu proses pemulangan yang kita lakukan, adalah melakukan pemeriksaan suhu tubuh standar kesehatan yang ada," imbuh Kang Woto, sapaan akrab Bupati Magetan.

Kang Woto melanjutkan, saat menerima kabar bahwa Temboro menjadi klaster penyebaran COVID-19 baru bagi Malaysia, pihaknya langsung mengambil langkah cepat. Pemkab melakukan pengecekan kebenaran berita dan berkoordinasi dengan Kementerian luar negeri serta Kedutaan Malaysia di Jakarta.

"Jadi itu, yang pertama dilakukan adalah informasi yang kita terima itu apakah betul. Kemudian kita kontak ke teman-teman wartawan di Malaysia, ternyata betul. Oleh sebab itu saya kemudian koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, Kedutaan Malaysia di Jakarta," paparnya.

Saat ini pihaknya telah memanggil Pengasuh Ponpes Al Fatah Temboro. Pemkab juga mengumpulkan semua OPD untuk membahas klaster penularan COVID-19.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 22.467 santri Pondok Pesantren Al-Fatah di Desa Temboro, Kecamatan Karas, Magetan dipulangkan. Santri yang dipulangkan dari 16 negara. Di antaranya Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Australia, Somalia, Kamboja, Brunei Darussalam, Papua Nugini, Timor Leste, Bangladesh dan Suriname.

Pemulangan puluhan ribu santri itu terkait pandemi Corona. Sebab biasanya, para santri baru dipulangkan saat Bulan Ramadhan.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita