GELORA.CO - Pandemik corona berpotensi memicu resesi global, termasuk Indonesia. Perlambatan ekonomi dunia sangat mungkin bergerak menjadi resesi global akibat menurunnya lalu lintas barang dan jasa, arus modal, dan rontoknya sektor produksi.
Demikian yang disampaikan pengamat politik yang tergabung dalam Forum Doktor Ilmu Politik Universitas Indonesia, Ade Reza Hariyadi, saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (19/3).
Ade mengungkapkan sektor ekonomi makro Indonesia akan terdampak lebih dulu karena selama ini belum keluar dari relasi ketergantungan.
"Jadi wajar jika mata uang rupiah terdepresiasi terhadap valuta asing, pasar saham anjlok. Sektor perbankan kalau tidak hati-hati tinggal menunggu waktu saja," jelasnya.
Untuk itu Ade pun mengingatkan Pemerintah Indonesia perlu berkaca dari pengalaman krisis ekonomi 1998.
Menurutnya penting bagi pemerintah untuk memperoleh kepercayaan publik bahwa pemerintah memiliki skenario antisipatif. Seluruh elemen pemerintah kompak dan kredibel untuk menjaga situasi sosial tetap kondusif.
Pengalaman 97/98, akibat krisis legitimasi terhadap pemerintah telah menimbulkan kepanikan sosial yang mempercepat kolapsnya ekonomi nasional," pungkasnya.
Untuk diketahui, nilai Rupiah di tengah wabah Corona semakin anjlok dan babak belur. Setelah tembus Rp 15.000 per dolar AS pada Selasa lalu (17/3), pada Kamis (19/3) ini, rupiah tembus Rp 16.052 per dolar AS pada pukul 10.32 WIB. (Rmol)