GELORA.CO - Dana pinjaman sebesar 300 juta dolar AS yang digelontorkan bank dunia kepada Indonesia dinilai sebagai hal yang wajar.
Menurut Rektor Universitas Indonesia, Ari Kuncoro, dana pinjaman tersebut sifatnya hanya jaga-jaga atas dampak melemahnya ekonomi akibat dari sentimen virus corona atau Covid-19.
“Itu pinjaman standby aja, kalau diperlukan dipakai, semacam dana cadangan. Saya sih enggak tahu gimana perjanjiannya, mungkin ada komitmen fee. Tapi saya belum jelas gimana isinya,” ujar Ari kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (23/3).
Dia menerangkan, dukungan dana pinjaman dari world bank kepada sejumlah negara yang mengalami pelemahan ekonomi akibat corona lazim dilakukan. Sehingga, pihaknya tidak kaget dengan upaya pemerintah meminjam uang tersebut.
“Itu sudah biasa dilakukan apa lagi dalam situasi kayak gini, kebutuhan banyak untuk penangan Covid-19 ini. Kalau kita enggak pinjam justru kita (rakyat) bertanya-tanya, kok ini pemerintah enggak aktif, jadi saya rasa pemerintah semuanya sudah memikirkan,” paparnya.
Kendati demikian, ia mewanti-wanti kepada pemerintah untuk menggunakan dana pinjaman tersebut sesuai dengan peruntukannya, terutama dalam penanganan wabah virus corona.
“Situasi yang terjadi saat ini memang luar biasa ya. Kita memang membutuhkan dana cadangan, jadi dipakai saja dulu, ini kan wabahnya diprediksi sampai 29 Mei, dan pasti akan ada banyak kebutuhan terutama alat kesehatan, medis dan lain-lain, diperuntukkannya ya ke sana,” tandasnya.(rmol)