Tidak Terapkan Lockdown, Jokowi Dinilai Pro Rakyat

Tidak Terapkan Lockdown, Jokowi Dinilai Pro Rakyat

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Ketua Dewan Penasihat UMKM Rizayati mengapresiasi langkah dan kebijakan Presiden Jokowi tidak melakukan lockdown dalam menangani pandemi virus corona atau Covid-19. Menurutnya, kebijakan tersebut sangat pro rakyat yang 70 persen mencari nafkah di sektor informal seperti pedagang, ojek, pengemudi, kurir, petani dan lain sebagainya termasuk ribuan UMKM yang dibinanya.

“Saya mengucapkan beribu terima kasih kepada presiden kita bapak Jokowi, tidak melakukan lockdown. Jika lockdown dilakukan, maka akan sangat merugikan para pelaku UMKM, pedagang, ojek, supir, petani dan lain sebagainya,” kata Rizayati kepada wartawan, Senin, 30 Maret 2020.

Rizayati yang masih menjalankan program sosial "Indonesia Terang" di tengah pandemi virus corona memastikan Jokowi memiliki berbagai pertimbangan sehingga belum menerapkan kebijakan lockdown di Indonesia.

"Stop desak Jokowi (lockdown Indonesia). Patuhi imbauan pemerintah, stay di rumah atau lakukan sesuatu untuk melawan pandemi virus ini," tegas Rizayati.

Atas inisiatif sendiri, mitra kerja Indonesia Terang di berbagai daerah saat ini tengah melakukan kegiatan sosial penyemprotan cairan disinfektan ke berbagai titik, seperti rumah-rumah warga, tempat ibadah dan lain sebagainya.

"Tim Indonesia Terang (dengan biaya sendiri) melakukan penyemprotan cairan disinfektan di beberapa titik di Yogyakarta yang alhamdulillah diikuti oleh tim lainnya di seluruh Indonesia. Kita juga buat masker yang akan dibagikan gratis sebagai bentuk kepedulian dan peran bersama melawan pandemi Covid-19" katanya.

Hingga Senin, 30 Maret 2020, pukul 12.00 WIB, jumlah kasus virus corona di Tanah Air mengalami penambahan yaitu 129 kasus baru sehingga total kasus pasien positif corona sebanyak 1.414 orang.

Untuk pasien yang dinyatakan sembuh ada 11 orang sehingga total 75 orang telah sembuh hingga hari ini. Kemudian, untuk meninggal dunia bertambah 8 orang sehingga total 122 orang meninggal dunia akibat virus yang berasal dari China tersebut.(*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita