Spanyol Laporkan 812 Kematian Baru karena Virus Corona dalam 24 Jam

Spanyol Laporkan 812 Kematian Baru karena Virus Corona dalam 24 Jam

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Otoritas Spanyol melaporkan 812 kematian baru akibat virus Corona (COVID-19) dalam 24 jam. Dengan demikian, sejauh ini lebih dari 7.300 orang meninggal dunia akibat virus Corona di negara tersebut.
Seperti dilansir AFP, Senin (30/3/2020), meski tergolong tinggi untuk kematian baru dalam sehari, jumlah ini tercatat mengalami penurunan jika dibandingkan sehari sebelumnya. Pada Minggu (29/3) waktu setempat, Spanyol melaporkan 838 kematian baru dalam sehari.

Secara total, sudah 7.340 orang meninggal dunia akibat virus Corona di wilayah Spanyol. Negara ini menjadi negara kedua setelah Italia -- dengan 10.779 orang meninggal -- sebagai negara dengan jumlah korban meninggal terbanyak di dunia.

Sementara itu, jumlah total kasus virus Corona di wilayah Spanyol bertambah menjadi 85.195 kasus. Jumlah ini menjadikan Spanyol sebagai negara ketiga dengan kasus terbanyak setelah Amerika Serikat (143 ribu kasus) dan Italia (97.698 kasus). Spanyol ada di atas China yang hari ini melaporkan total 81.470 kasus.

Walaupun jumlah kasus dan jumlah korban meninggal akibat virus Corona tergolong lebih tinggi dibanding negara lain, otoritas setempat menyoroti laju pertambahan yang melambat baik untuk jumlah korban meninggal maupun kasus baru. Hal ini memicu harapan agar puncak pandemi virus Corona semakin dekat untuk wilayah Spanyol.

Laju pertambahan kasus virus Corona di Spanyol disebut mencapai 8 persen. Sedangkan peningkatan jumlah korban meninggal disebut mencapai 12,4 persen.

Otoritas Spanyol telah memberlakukan lockdown nyaris total sejak 14 Maret lalu dalam upaya membatasi penyebaran virus Corona. Di bawah lockdown ini, orang-orang dilarang keluar rumah kecuali untuk pergi bekerja, membeli makanan dan obat atau merawat kerabat yang sakit.

Pada Sabtu (28/3) lalu, Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, mengumumkan langkah lebih tegas yang mewajibkan seluruh pekerja non-essential di negara itu untuk tetap di rumah selama dua pekan ke depan.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita