GELORA.CO - Berita mengejutkan datang dari Doha, Ibukota Qatar. Setelah 18 tahun memerangi Taliban di Afghanistan, Amerika Serikat (AS) tiba-tiba menyepakati perjanjian damai dengan organisasi yang dulu dicap-nya sebagai teroris dalang dari serangan 911.
Dalam kesepakatan perjanjian perdamaian yang ditekan pada Sabtu (29/02/2020) itu, AS akan menarik semua pasukanya di Afghanistan dengan imbalan komitmen dari Taliban bahwa mereka akan tidak akan merekrut anggota dari negara asing, sebuah langkah besar untuk mengakhiri perang terpanjang AS sekaligus kekalahan memalukan karena mereka tak bisa mencapai tujuan perang, yaitu menghabisi Taliban.
Perjanjian itu ditandatangani oleh AS dan negosiator Taliban berdampingan di sebuah ballroom hotel mewah di sebuah adegan yang sama sekali tidak terpikirkan. Kedua pihak sepakat bahwa AS akan memangkas tingkat pasukannya dari sekitar 12.000 hari ini menjadi 8.600 pada awal musim panas — dan pada akhirnya akan menarik diri sepenuhnya dari Afghanistan.
Yang menarik ada peran Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi di balik sahnya kesepakatan perdamaian antara Amerika Serikat (AS) dengan Taliban.(bm)