GELORA.CO - India memerintahkan 1,3 miliar penduduknya untuk tinggal di rumah selama tiga minggu ke depan, mulai pukul 00.00 Kamis (26/3). Dengan demikian, sepertiga populasi dunia saat ini berada dalam “penguncian” sebagai imbas dari pandemi virus corona (COVID-19) yang melanda bumi ini.
Kebijakan lockdown oleh Perdana Menteri India, Narendra Modi tersebut menggandakan jumlah penduduk di seluruh dunia, menjadi sekira 2,6 miliar orang yang merasakan pembatasan untuk tidak keluar rumah.
“Kebijakan ini untuk menyelamatkan India, untuk menyelamatkan setiap warga, Anda, dan keluarga Anda,” kata Modi dalam pidato yang disiarkan televisi Rabu (25/3).
Peneliti kesehatan telah memperingatkan bahwa lebih dari satu juta orang di India dapat terinfeksi dengan COVID-19 pada pertengahan Mei. Laporan ini mendorong pemerintah India untuk segera menutup semua perjalanan udara dan kereta api, operasi bisnis dan sekolah.
India sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar kedua di dunia telah menemukan 482 kasus virus korona dan sembilan orang telah meninggal karena penyakit COVID-19 yang ditimbulkannya.
Tetapi peringatan penyebaran pendemi ini semakin meningkat di seluruh wilayah India. Terkhusus untuk kalangan masyarakat menengah ke bawah, diakibatkan oleh kurangnya sumber daya di sektor kesehatan masyarakat untuk mengatasi masalah ini.
Pejabat kesehatan setempat juga sudah melaporkan bahwa penyakit COVID-19 ini bermula dari kota-kota besar India di mana virus tersebut pertama kali muncul, dan menyebar ke kota-kota kecil di sekitarnya.
“Tren ini mengkhawatirkan karena daerah pedesaan memiliki infrastruktur yang terbatas untuk menangani wabah itu,” kata seorang pejabat kesehatan di negara bagian barat Maharashtra yang dilansir oleh channelnewsasia.com.
Lebih dari 377.300 orang telah terinfeksi oleh virus corona secara global dan 16.520 diantaranya telah meninggal. Di seluruh Asia Selatan, rumah bagi seperempat populasi dunia, pihak berwenang berjuang untuk meningkatkan pertahanan mereka ketika virus menyebar. (ns)