GELORA.CO - Lima tahun ke depan, bangsa Indonesia akan memasuki penggal sejarah penting dan menentukan bagi masa depan Indonesia.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan bahwa tantangan yang dihadapi Indonesia tidak ringan, sebab situasi global dan kawasan Asia Pasifik tidak menentu dan di internal juga ada masalah serta tantangan tersendiri.
Setidaknya, ada dua krisis besar yang tengah terjadi, yaitu pandemi virus corona dan goncangan ekonomi yang bisa melumpuhkan perekonomian global. SBY berharap dunia tidak gagap dan tidak terlambat menghadapi semua ini.
Presiden keenam RI itu secara khusus menyoroti penanganan virus corona yang terkesan kurang padu dari masyarakat global.
“Terus terang, dalam pengamatan saya, penanganan virus corona secara global kurang maksimal. Koordinasi dan sinergi antar negara kurang. Hampir semua negara bertindak secara unilateral, sendiri-sendiri,” ujarnya saat memberi sambutan di acara Kongres V Partai Demokrat di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (15/3).
Dia mengingatkan bahwa wabah corona menyebar melalui interaksi antar manusia sedunia. Untuk itu, saran SBY, koordinasi, sinergi, dan kerjasama antar negara harus diperbaiki dan ditingkatkan untuk melawan corona.
“Saya juga mengamati, dalam merespons dan menangani gejolak ekonomi saat ini, dunia kurang padu dan kurang bekerjasama,” tuturnya.(rm)