GELORA.CO - Mantan Wakil Gubenur DKI Jakarta Sandiaga Uno prihatin atas masa depan industri manufaktur Indonesia. Bagaimana pun juga wabah virus corona akan memberikan dampaknya. Bisa jadi dampak itu tidak kecil kalau pemerintah tidak menyiapkan alternatif penyelamatannya.
Menurut Sandiaga, industri manufaktur karena tergantung pada komponen dari luar negeri termasuk dari RRT atau China.
"Tentunya kita harus memastikan bahwa salah satu pencipta lapangan kerja terbesar industri manufaktur ini tetap bisa terus berjalan," ujar Sandiaga dalam akun Instagramnya, Sabtu (21/3).
Salah satu caranya adalah membuka alternatif dari negara lain. Menurut Sandi, selayaknya pemerintah memberikan kelonggaran pelanggaran kepada industri manufaktur, terutama untuk kebutuhan pangan, dan fasilitas pendukung kesehatan.
"Saya juga cenderung ingin memberikan perhatian yang lebih besar kepada para pelaku UMKM, para penggerak sektor informal. Karena kalau kita lihat mereka yang tidak punya fleksibilitas work from home tidak bisa mengikuti skema-skema OJK, sehingga mereka harus langsung disentuh oleh pemerintah," tegasnya.
Dan sentuhan itu bisa berupa memberikan bantuan langsung tunai kepada mereka yang terdampak.
Lalu, sandiaga juga menyinggung soal apakah pemerintah telah memutuskan akan impor gula, garam, daging, bawang putih, dalam jumlah besar, Menurutnya itu adalah sebuah langkah yang tepat.
"Saya melihat bahwa kita harus mendahulukan rakyat. Kita harus pastikan ketersediaan bahan bahan pokok bagi rakyat di saat darurat menghadapi wabah. Tentunya prioritas kita adalah ketersediaan, keamanan, pasokan bahan pangan, dan alat pendukung kesehatan, tegasnya.
Menggantikan sistem kuota dengan sistem tarif adalah salah satu solusi jangka menengah dan jangka panjang.
"Kita amankan pasokan dan kita stabilkan harga-harga untuk rakyat," tegasnya lagi.
Ia mengimbau agar seluruh rakyat berdoa agar badai ini segera berlalu.
"Saya yakin Indonesia punya rekam jejak untuk melewati masa-masa sulit kalau kita bersatu. Ya, syaratnya adalah kita bersatu!" tegasnya.
Semua komponen bangsa, pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, kompak, bahu-membahu, semuanya memiliki peran untuk melawan wabah ini.(rm)