Presiden Jokowi Khawatirkan Hal Ini Terjadi Jika Pemerintah Buka-bukaan Soal Informasi Virus Corona

Presiden Jokowi Khawatirkan Hal Ini Terjadi Jika Pemerintah Buka-bukaan Soal Informasi Virus Corona

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Presiden Joko Widodo mengakui kalau dia dan Pemerintah Pusat menyaring informasi penyebaran virus corona (Covid-19) yang masuk ke Indonesia.

Sebab, ia beralasan bila dibeberkan secara frontal dikhawatirkan akan menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat soal virus corona.

"Ada yang kita sampaikan dan ada yang tidak kita sampaikan. Karena kita tidak ingin menimbulkan suasana kepanikan di tengah masyarakat," kata Jokowi di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (13/3/2020).

Kendati demikian, ia meyakinkan kalau jajarannya bertindak cepat dan tegas untuk menyikapi penyebaran virus corona di Indonesia melalui BNPB.

Lantaran sampai saat ini, Jokowi mengatakan kalau jumlah negara yang sudah terdampak virus corona semakin banyak.

"Seminggu lalu ada 88 negara yang sudah kena epidemic Corona, dan hari ini ada 117 negara. Satu minggu melompat dari 88 negara jadi 117 negara," jelas Jokowi.

Pemerintah menyatakan hingga Jumat (13/3/2020) ini ada 35 tambahan pasien positif corona dan 3 pasien meninggal dunia.

Kini, total keseluruhan kasus pasien yang terkena virus corona ada 69 orang.

Sementara itu, jumlah kematian atas wabah Covid-19 di Indonesia mencapai 4 jiwa.

Sebelumnya, ada satu wanita WNA  yang meninggal dunia dan menjadi kasus kematian pertama Indonesia.

Seperti diketahui, Joko Widodo meninjau langsung fasilitas di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (13/3/2020).

Peninjauan tersebut dimaksudkan untuk melihat langsung fasilitas pengecekan suhu badan Thermal Scanner dan Thermo Gun untuk mendeteksi gejala virus corona.

Jokowi pun langsung mencoba untuk dipindai di line yang dilewati oleh Thermal Scanner dam langsung dites suhu badannya oleh petugas Kantor Kesahatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta.

Dalam hasil peninjauan tersebut, Jokowi menilai jika proses pencegahan virus tersebut di bandar udara tersibuk itu sudah sangat ketat.

"Tadi saya mengecek dan kontrol hal-hal apa yang telah dilakukan baik itu seperti penyemprotan disinfektan di stasiun dan bandara. Dalam hal ini, untuk di Bandara Soetta, proses pencegahannya sudah ketat," kata Jokowi.

Pada peninjauan itu, ia juga hendak memastikan, jika fasilitas pencegahan virus tersebut betul-betul terpasang.

Tidak hanya dipasang, tapi juga berfungsi secara baik seperti Thermal Scanner dan Thermo Gun.

"Saya juga mau pastikan kalau yang namanya Thermal scanner dan gun itu ada dan dipasang. Kita lihat dan masuk ke Bandara Soetta, khususnya di kedatangan dari luar negeri, area check-in nya sangat ketat ada mengisi kartu kewaspadaan kesehatan juga," terang Jokowi.

Ia juga menyebutkan, terdapat penanganan yang berbeda juga dari proses pemeriksaan para penumpang dari negara terjangkit.

"Untuk yang empat negara yang sudah kita instruksikan itu, pemeriksaan empat kali, tapi sisanya dua kali, pakai themal gun dan scanner," tandasnya.

Bukan hanya Presiden Jokowi, tiga menteri di jajaran kabinet juga akan mendampingi.

Seperti Menteri Kesehatan, Menteri BUMN, dan Menteri Perhubungan. Juga Panglima TNI, Kapolri, Kepala BIN, Kepala BNPB, dan Direktur Utama PT Angkasa Pura II.[tn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita