GELORA.CO - Seorang pegawai Telkom yang meninggal di Rumah Sakit Dr Hafidz (RSDH) Cianjur sempat dinyatakan negatif virus Corona. Belakangan diketahui, almarhum ternyata positif Corona. Kementerian Kesehatan menjelaskan perubahan hasil tes dari negatif ke positif COVID-19 itu.
"Pemeriksaan menjadi positif nggak bisa sekali periksa langsung positif. Beberapa kasus PDP (pasien dalam pengawasan), kita memeriksa 2 hingga 3 kali baru ketahuan dan positif COVID-19," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, kepada wartawan, Minggu (15/3/2020).
Yurianto merupakan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan. Dia menjelaskan, hasil tes COVID-19 baru diketahui hasilnya setelah tiga kali pemeriksaan. Masing-masing pemeriksaan makan waktu tiga hari.
"Butuh proses. Tidak kemudian sekali datang langsung positif," kata Yuri.
Pasien yang meninggal di Cianjur ini mengembuskan napas terakhirnya pada 3 Maret lalu. Yuri menjelaskan, pasien tersebut awalnya dirawat di Bekasi dan dites COVID-19 di situ, hasilnya negatif. Si pasien tersebut sudah mengalami berbagai macam penyakit, yakni diabetes hingga hipertensi. Namun demikian, si pasien dipulangkan dari rumah sakit usai dinyatakan sembuh oleh rumah sakit di Bekasi.
Si pasien kemudian bepergian ke Cianjur. Di lokasi ini, kondisi kesehatan si pasien memburuk dan dibawa ke RSDH. Dia dites COVID-19 lagi.
"Karena kondisinya memburuk, diambil lagi spesimen kedua. Belum selesai pemeriksaan spesimen kedua, dia meninggal. Sehingga pemeriksaan spesimen kedua, baru diberikan terakhir, ternyata positif. Itu sudah diketahui setelah meninggal," kata Yuri.
Sebelumnya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyatakan warganya itu meninggal dunia dan sempat dinyatakan negatif COVID-19. Belakangan barulah diketahui, si pasien tersebut positif COVID-19.
"Satu warga Bekasi di Cianjur yang meninggal dunia. Kemudian di Kabupaten Bekasi ada istri dan anak dari pasien meninggal dunia di Cianjur juga positif (Corona)," kata pria yang akrab disapa Emil itu di Gedung Pakuan, Kota Bandung, (dtk)