GELORA.CO - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto meminta semua kader untuk memperiapkan diri dalam rangka pemindahan ibu kota baru di Kalimantan Timur (Kaltim)
Menurut Hasto, kader PDIP harus bangga dengan keputusan Presiden Jokowi yang juga kader partai, memindahkan ibu kota ke Penajam Paser Utara, Kaltim.
"Kaltim akan menjadi sentral dalam dinamika politik nasional. Maka, kita ingin, keputusan Presiden Jokowi ini menjadi momentum mengubah mentalitas terjajah menjadi semangat juang sebagai pemimpin di antara bangsa-bangsa, seperti di zaman Bapak Bangsa, Bung Karno," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (29/2/2020).
Dalam rangka itu, Hasto mengingatkan agar para kader partai di Kaltim mempersiapkan diri menghadapi keadaan ketika ibu kota negara sudah pindah ke Kaltim.
Sebagai contoh, otomatis bila ibu kota negara tak lagi di Jakarta, maka di Kaltim menjadi pusat kegiatan menyangkut Indonesia, termasuk bila berhubungan dengan dunia internasional. Maka, anak-anak Kaltim harus dipersiapkan untuk itu, misalnya soal kemampuan berbahasa Inggris.
"Kita harus siapkan anak-anak kita. Apalagi, Kaltim akan menjadi ibu kota negara. Maka, harus siap menjadi bagian dari sebuah arena internasional," kata dia.
Dirinya juga meminta anak-anak milenial di Kalimantan pun harus didorong menguasai ilmu-ilmu dasar, seperti matematika dan ilmu pengetahuan alam. "Kita harus bersekutu dengan ilmu pengetahuan dan riset," ujarnya.
Lebih jauh, dari sisi kepartaian, Hasto menyatakan kader partai di Kaltim juga harus bekerja keras memenangkan setiap ajang politik di wilayah itu. Secara khusus, Hasto juga meminta pimpinan partainya di Kaltim untuk bisa menjadi contoh kerja penggalangan.
"Kader kita harus menyiapkan diri. Jangan sampai ibu kota dicanangkan oleh kader kita, namun ketua DPRD-nya nanti bukan kader kita," kata Hasto.
Pemerintah berencana memindahkan ibukota negara dari Jakarta ke kawasan diantara Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Samboja di Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur. Pembangunan akan dimulai pada 2021 dan secara bertahap akan pindah di 2024. (ts)