GELORA.CO - Pimpinan Muhammadiyah resmi membentuk Muhammadiyah Covid-19 Command Center pada Kamis malam (5/3). Pembentukan dilakukan sebagai wujud kesiapan RS Muhammadiyah menangani pasien positif virus corona baru atau Covid-19.
Pembentukan tim ini merupakan tindak lanjut dari penugasan kepada Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) untuk melakukan koordinasi.
Ketua PP Muhammadiyah, Agus Taufiqurrohman mengatakan bahwa tim ini akan dipimpin oleh dokter Corona Rintawan, yang merupakan spesialis kedaruratan dari RS Muhammadiyah Lamongan. Dokter Corona juga merupakan koordinator Emergency Medical Team Muhammadiyah untuk misi Internasional.
“Kami percayakan penanganan virus Corona ini kepada dokter Muhammadiyah yang bernama Corona Rintawan, bukan hanya karena ada kesamaan nama, tapi beliau memang ahlinya,” tegasnya dalam keterangan yang diterima redaksi, Jumat (6/3).
Dokter Corona Rintawan mengatakan bahwa tim akan mengkoordinasikan berbagai program yang melibatkan potensi dan jejaring Muhammadiyah. Mulai dari pencegahan, screening, dan tata laksana awal.
“Muhammadiyah akan menggerakkan seluruh potensi yang dimiliki semaksimal mungkin membantu pemerintah agar wabah ini segera teratasi,” kata dr Corona.
Berbagai tindakan preventif yang disiapkan adalah sosialisasi dan pendampingan ke sekolah dan perguruan tinggi Muhammadiyah, termasuk prosedur untuk dosen, guru, mahasiswa dan siswa yang cukup banyak akan pulang dari penugasan atau kegiatan di luar negeri.
“Sosialisasi dan pendampingan ini juga meliputi tata cara penggunaan masker, penggunaan hand sannitizer, etika batuk–bersin dan deteksi dini,” tegasnya.
Adapun RS Muhammadiyah yang disiapkan untuk tata laksana awal andai ditemukan pasien yang diduga sebagai suspect, telah dipilih berdasarkan sebaran area kerja. RS ini dikoordinasikan oleh Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat dan Pimpinan Wilayah.
Sementara program ke sekolah, perguruan tinggi, dan masyarakat akan dikoordinasikan sebagai program bersama dengan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah, Majelis Diktilitbang, Lazismu, Aisyiyah, IPM, IMM dan semua organisasi kader lainnya. (Rmol)