GELORA.CO - Menteri Pertahanan Zimbabwe, Oppah Muchinguri, mengklaim pandemi virus corona (Covid-19) sebagai hukuman yang diberikan tuhan untuk Barat, dalam hal ini Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Alasannya, keduanya telah menjatuhkan sanksi terhadap anggota rezim yang berkuasa di Zimbabwe atas tuduhan pelanggaran HAM yang terjadi di negara Afrika itu.
“Virus corona diciptakan Tuhan untuk menghukum negara-negara yang menjatuhkan sanksi pada kami (Zimbabwe),” kata Oppah saat berbicara pada sebuah rapat umum di Kota Chinhoyi, Sabtu (15/3) waktu setempat.
“Mereka (orang-orang Barat) sekarang tinggal di dalam rumah. Ekonomi mereka menjerit seperti yang mereka lakukan pada ekonomi kami,” ucapnya seperti dilansir dari News24, Ahad (15/3).
AS dan Uni Eropa pertama kali menjatuhkan sanksi terhadap Zimbabwe selama negara itu dipimpin mantan Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe, yang kemudian digulingkan oleh militer pada November 2017. Presiden Zimbabwe saat ini, Emmerson Mnangagwa, kemudian berjuang kembali untuk terlibat dengan AS dan Uni Eropa sejak menjabat pada 2017.
Oppah mengatakan, virus corona akan menghajar dan memperingatkan Presiden AS, Donald Trump, bahwa Trump bukanlah Tuhan. “Mereka harus merasakan efek virus corona dan memahami rasa sakit kami selama ini,” tuturnya.
Trump mengumumkan keadaan darurat nasional pada Sabtu kemarin. Setidaknya 2.700 orang telah dinyatakan positif mengidap virus corona di AS dan lebih dari 50 orang telah meninggal akibat wabah itu. Sementara, hingga saat ini Zimbabwe belum melaporkan kasus adanya virus corona di negara mereka.
Namun, pernyataan Oppah memicu kontroversi di tengah masyarakat Zimbabwe. Di media sosial, sebagian rakyatnya mencela pernyataan Oppah tersebut. Mereka mengaku terkejut dengan kata-kata perempuan itu.
“Bagaimana seorang menteri senior mengucapkan sampah seperti itu?,” tutur salah satu profesor hukum di Zimbabwe, Alex Magaisa.
Sementara, masyarakat lain sibuk memberikan kritik kepada Pemerintah Zimbabwe karena tidak menganggap serius ancaman corona sebagai pandemi global. “Namun di Zimbabwe, rezim terus maju dengan perayaan kemerdekaan yang begitu mewah, sementara rumah sakitnya bobrok!,”ujar salah satu warga Zimbabwe. (ns)