GELORA.CO - Virus corona baru atau Covid-19 seperti malapetaka bagi dunia. Perekonomian hingga pariwisata lesu akibat dari sebaran virus yang berasal dari Wuhan, China itu.
Sejumlah negara pun ramai-ramai menutup akses keluar masuk wilayahnya. Teranyar, Arab Saudi mengeluarkan kebijakan yang turut berimbas pada jamaah umrah dari Indonesia.
Namun demikian, kata Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon, hal sebaliknya terjadi di Indonesia. Di mana pemerintah justru sibuk mempromosikan pariwisata di tengah virus corona yang mewabah.
“Apa sebenarnya yang ada di pikiran pemerintah terkait corona ini ya. Negara lain fokus soal kesehatan sampai nutup border segala kita malah bicara wisata,” terangnya dalam akun Twitter pribadi, Minggu (1/3)
Padahal, sambung Jansen, pemerintah dalam mengurus masker yang harganya melonjak dan langka saja keteteran.
Untuk itu, dia menekankan agar jangan sampai karena investasi, rakyat Indonesia dikorbankan. Prioritas kebijakan pemerintah harusnya menutup peluang sekecil mungkin corona masuk. Jika solusinya hanya menjaga pola hidup sehat, maka hal itu kurang tepat.
“Arab Saudi saja menghentikan umrah yang jelas-jelas membuat pemasukan hilang, ini malah kita undang orang,” tutupnya.
Di tengah virus corona yang tengah mewabah, pemerintah memang tengah menyiapkan sederet insentif untuk menyembuhkan sektor pariwisata yang sudah babak belur dihantam virus tersebut.
Dana yang disiapkan sebanyak Rp 10,3 triliun, di mana untuk sektor pariwisata dianggarkan sebesar Rp 298,5 miliar. Secara rinci, dana pariwisata tersebut merupakan insentif untuk maskapai dan travel agent sebesar Rp 98,5 miliar, anggaran promosi wisata Rp 103 miliar, kegiatan pariwisata Rp 25 miliar, dan influencer Rp 72 miliar. (rm)