GELORA.CO - Media asal Singapura, The Straits Times, menyoroti kepanikan masyarakat Indonesia dalam membeli kebutuhan barang setelah Pemerintah Indonesia mengumumkan adanya pasien positif di Depok. Media tersebut menulis tentang kepanikan masyarakat dalam membeli jamu dan tanaman obat lainnya, yang diyakini efektif untuk mencegah virus corona.
The panic buying menyebabkan masyarakat membeli jamu langsung kepada vendor jamu tradisional. Penjual jamu mengeluh terhadap harga dari bahan utama untuk jamu, yaitu jahe merah sudah melonjak tajam.
Sumini, salah satu penjual jamu di Colomadu Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah, mengeluh karena lonjakan harga tersebut. “Harga jahe merah adalah yang paling terpengaruh. Naik dari Rp 30.000 per kg menjadi Rp 50.000,” kata dia, Rabu (4/3).
Dia juga mengeluhkan harga bahan lainnya yaitu kencur, dari harga Rp 35.000 per kg menjadi Rp 42.000 per kg. Lalu temulawak yang sebelumnya dijual seharga Rp 4.000 per kg, sekarang dijual seharga Rp 12.000 per kg.
Dia menuturkan tanaman itu adalah bahan utama dari empon-empon, sejenis rempah kemasan yang digunakan untuk membuat salah satu minuman herbal yang dia jual. Minuman tersebut menjadi sangat populer setelah peneliti, Chairul Anwar dari Universitas Airlangga mengklaim bahwa mengkonsumsi minuman tradisional dapat meningkatkan kekebalan seseorang terhadap penyakit. [ljc]