GELORA.CO - Pasien Corona kasus 06 dan 14 lebih cepat dinyatakan negatif dibanding pasien kasus 01 dan 02. Kenapa?
"Berarti paparannya tidak sebanyak yang diterima kasus 01," kata Jubir Pemerintah untuk urusan Corona, Achmad Yurianto, kepada wartawan, Selasa (10/3/2020).
Yuri kemudian menjelaskan terkait indeks infeksi. Dia mengatakan, indeks infeksi dihitung berdasarkan jumlah kuman yang masuk, kemudian dikali dengan virulensi yang berpeluang seseorang menderita sakit.
"Jadi indeks infeksi itu ada variabelnya. Indeks infeksi itu perhitungannya begini, jumlah kuman yang masuk dikali dengan virulensi, virulensi itu peluang untuk menjadi sakit banget gitu lho, jadi artinya kalau makin jahat virusnya, makin cepat infeksi. Kalau makin banyak virus yang masuk makin cepat infeksi," tuturnya.
Dia mencontohkan, petugas di Rumah Sakit adalah profesi yang mudah terkena virus karena kerap berinteraksi dengan pasien. Sehingga menurut Yuri, pasien kasus 06 dan 14 kemungkinan sedikit menerima paparan dari pasien positif Corona, sehingga lebih cepat dinyatakan negatif, meski masih harus sekali lagi melewati proses pemeriksaan sampai akhirnya dibolehkan pulang.
"Mungkin kalau ketemu kontak positif mungkin dansanya sebentar, yang satunya dansanya lama banget. Itu kan akhirnya memengaruhi dosisnya," ujarnya.
"Kalau virusnya dianggap sama, maka variabelnya tinggal dua, seberapa banyak jumlah virus yang mengenai dia, dan daya tahan tubuh. Jumlah virus itu sama dengan lamanya paparan," imbuh dia.
Untuk diketahui, Kasus 06 adalah ABK Diamond Princess, sementara Kasus 14 adalah seorang pria 50 tahun yang tertular virus Corona di luar negeri. Kedua pasien itu akan menjalani tes ulang dua hari lagi. Jika tetap negatif, maka keduanya akan dipulangkan.
"Kalau negatif lagi, yang bersangkutan tidak perlu dirawat," ujar Yuri, di Istana Presiden, Jakarta.(dtk)