GELORA.CO - Angka kasus corona di Jatim terus meningkat. Komandan Gugus Kuratif Penanganan Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi mengatakan, daya tahan corona lemah bila berada di suhu panas.
"Virus ini kalau di daerah panas daya tahannya kurang. Tapi kita tidak boleh lengah meski Indonesia daerah tropis. Kita tetap waspada," kata Joni di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (28/3/2020).
Joni mengingatkan masyarakat untuk menerapkan social distancing guna menekan angka penyebaran corona. Apalagi menurutnya, social distancing bisa menekan angka OPD hingga 40 persen.
"Jadi meski corona daya tahannya kurang bila terkena panas, masyarakat harus tetap social distancing. Karena bisa membantu menekan angka 40 persen (OPD) dari teori yang ada," terangnya.
Saat ini banyak yang positif sekitar 80 persen tidak bergejala. Tetapi bisa ditularkan di dalam ruangan, juga di mobil. Apalagi ada AC dan ruangannya sempit, saat kita tidak tahu ada yang positif tanpa menunjukkan gejala apapun, itu bahaya, daya tularnya cepat sekali," lanjutnya.
Joni mencontohkan Italia sebagai salah satu negara yang warganya kurang patuh terhadap upaya-upaya pencegahan penyebaran virus corona. Terlebih, suhu di sana dingin.
Di Italia mengapa angkanya sangat cepat, karena suhu di sana dingin, lalu warganya tidak patuh. Memang virus ini awalnya dari percikan lalu menempel di tubuh kita, benda kita. Akhirnya ketika tidak waspada bisa berbahaya," jelasnya.
"Tapi ada juga negara yang tidak lockdown tapi angkanya saat ini tidak naik seperti di Korea. Hal itu karena masyarakatnya sangat patuh terhadap aturan juga selalu memakai APD sesuai imbauan," pungkasnya.(dtk)