GELORA.CO - Pasutri, Soiran dan Soini sudah menjalani pernikahan selama 15 tahun, sayang pernikahan tersebut harus kandas usai Soiran dituding selingkuh. Drama perselingkuhan jadi pemicu perobohan rumah di Desa Krebet, Kecamatan Jambon.
"Beberapa waktu lalu Soiran bilang ke saya, rumahnya mau dirobohkan," tutur Cikrak, salah satu kerabat Soiran kepada detikcom di lokasi, Sabtu (14/3/2020).
Sebenarnya Cikrak menyayangkan perobohan ini, sebab rumah tersebut sudah menghabiskan dana sekitar Rp 350 juta. Ditambah anak semata wayang mereka, kini sudah menginjak SMA.
"Apalagi anaknya kan sudah besar daripada dirobohkan kan mending dikasihkan ke anaknya," ujar Cikrak.
Menurut Cikrak, waktu itu Soiran memberitahunya jika jadi dirobohkan, hendaknya dia dan keluarga besar tidak memikirkan permasalahan ini.
Bilang kalau akan ada perobohan, jangan sampai saya mikir atau nangis, tapi kan saya juga tidak tega," imbuh Cikrak.
Cikrak menambahkan sejak semalam sudah ada satu alat berat berada di depan rumah adik bungsunya, Soiran. Dia pun paham datangnya alat berat tersebut soal perobohan ini.
"Apalagi rumah kami kan bersebelahan, tanah ini kan milik keluarga kami. Belakang rumah Soiran itu dulu rumah orang tua kami, istilahnya rumah prabon," papar Cikrak.
Disinggung pemicu perobohan, lanjut Cikrak, dirinya tidak mengetahui secara pasti penyebabnya. Karena adiknya, Soiran dikenal sebagai pendiam.
"Soiran itu pendiam, tidak pernah cerita soal rumah tangganya kepada saya. Cuma beberapa waktu lalu bilang kalau rumahnya mau dirobohkan, saya jangan sampai kepikiran atau nangis," pungkas Cikrak.(dtk)