GELORA.CO - Guru Intelijen Indonesia AM Hendropriyono mengapresiasi kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tiga bulan pertama KPK di bawah pimpinan Firli Bahuri. Hendropriyono mengapresiasi kerja senyap KPK.
"KPK yang sekarang tidak koar-koar memanggil media, sok melakukan OTT (operasi tangkap tangan), untuk mendapatkan popularitas murahan," kata Hendropriyono kepada wartawan, Sabtu (28/3/2020).
Hendropriyono menerima penjelasan dari Firli Bahuri bahwa KPK telah menahan 46 orang dan akan segera mengadili para tersangka. Dia mengatakan tim penyelidik, penyidik, penuntut umun, eksekusi, monitoring, tim surveillance masih tetap bekerja di tengah ancaman wabah virus Corona (COVID-19).
Firli, lanjutnya, menyebutkan kegiatan penyidikan, penggeledahan, penyitaan, mencari para DPO adalah pekerjaan dengan risiko mempertaruhkan nyawa. Kegiatan pemeriksaan terhadap saksi dan tersangka juga tetap dijalankan karena tidak bisa ditunda terkait dengan waktu penahanan tersangka. JPU (Jaksa Penuntut Umum) pun melakukan inovasi dan menyelesaikan perkara melalui video conference.
Hendropriyono melihat ada pendekatan berbeda yang dilakukan pimpinan KPK saat ini. Dia melihat KPK sekarang bekerja tanpa banyak publikasi. KPK di bawah Firli Bahuri menekankan pada keseimbangan hak-hak hukum tersangka sebagai manusia tanpa kehilangan ketegasan dalam memberantas korupsi.
KPK sekarang sangat manusiawi terhadap orang yang belum tentu salah, tetapi sangat tegas terhadap koruptor," kata mantan Kepala BIN itu.
Hendropriyono menambahkan, dalam tiga bulan ini sudah terdapat puluhan tersangka yang telak secara hukum siap untuk diadili. Hendropriyono juga mendukung langkah Firli Bahuri yang tegas mengancam menuntut hukuman mati bagi para pelaku korupsi dana alokasi bencana Corona.
Mantap! Silent is golden!" tegas Hendropriyono.(dtk)