GELORA.CO - Sebuah lubang menyemburkan material berupa air bercampur lumpur dan batu di Dusun Karangasem, Desa Karanganyar, Kecamatan Purwodadi, Grobogan. Fenomena itu membuat heboh warga.
Bupati Grobogan Sri Sumarni turun langsung ke lokasi kejadian untuk mengecek kondisi semburan. Ia mengaku khawatir semburan itu menjadi seperti layaknya insiden lumpur Lapindo Sidoarjo.
"Saya takutnya ini seperti Lapindo. Mudah-mudahan enggak, mudah-mudahan," kata Sri saat diwawancara wartawan, Sabtu (29/2).
Atas insiden tersebut, Sri menyebut telah memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup untuk berkoordinasi dengan Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah untuk penanganan.
Pemerintah Daerah akan berkoordinasi dengan pihak provinsi karena bahaya ini. Ini barusan saya ngebel, infonya akan turun ke bawah. Dan juga dari masyarakat ini agar hati-hati, nanti saya inginnya ada kajian, saya takutnya kalau seperti Lapindo," paparnya.
Semburan tersebut terjadi pada sebuah lubang pengeboran sumur di lahan milik Yayasan Yatama. Pertama kali lubang tersebut mengeluarkan semburan lumpur sekitar pukul 06.00 WIB.
Pengurus Yayasan Yatama, Kahar Muhroji mengatakan, pengeboran sebelumnya bertujuan untuk membuat sebuah sumur sumber air. Pengeboran dilakukan sejak hari Rabu (26/2) kemarin.
"Pengeboran sumur sedalam 60 meter, awalnya ya tidak ada tanda-tanda apapun. Pengerjaan terakhir kemarin sore," kata Kahat saat ditemui wartawan di lokasi kejadian.
Kahar mengaku ketika melakukan proses pengeboran sumur, tidak terjadi apapun. Namun, ketika mulai dilakukan proses pemasangan pipa paralon, terjadi luberan di sekitar titik pengeboran.
Pengeborannya itu sudah mulai sejak Rabu. Kemudian pemasangan paralon kemarin, itu airnya langsung tumpah. Gak lama langsung terjadi semburan seperti ini," paparnya.
Kondisi semburan menyerupai air bercampur lumpur. Cairan cukup kental dan berwarna cukup pekat. Hanya saja cairan tersebut tidak menimbulkan bau yang menyengat.
Hingga kini lubang pengeboran sumur tersebut masih terus menyemburkan air bercampur lumpur. Material yang disemburkan kian pekat. Sekitar lokasi dipasangi garis polisi agar warga tidak mendekat.(dtk)