GELORA.CO - Pandangan berbeda disampaikan oleh politisi Demokrat, Andi Arief terkait dengan larangan mudik yang disampaikan pemerintah untuk meminimalisir penyebaran virus corona atau Covid-19.
"Dorong mudik dari Jakarta ke daerah, karena rasio terpapar tinggi," kata Andi Arief di akun Twitternya, Selasa (31/3).
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Senin (30/3), Jakarta menjadi wilayah paling banyak dengan kasus positif corona, yakni mencapai 698 kasus, dan wilayah Jawa Barat urutan kedua dengan 180 kasus positif corona. Dengan angka tersebut, tingkat paparan di Ibukota pun tinggi dibanding daerah lain.
Selain itu, dorongan mudik juga perlu dilakukan karena akan memudahkan pendataan warga yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
"Di daerah mereka diurus oleh pemda dalam isolasi, lebih mudah mendatanya. Kasih insentif memadai ke Pemda," tegasnya.
Di sisi lain, mantan Stafsus Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini justru heran dengan larangan mudik. Sebab, hal itu kontras dengan kebijakan pemerintah yang rajin memulangkan warga negara Indonesia (WNI) yang terpapar Covid-19, termasuk tenaga kerja Indonesia yang berada di negara terpapar corona.
"Bagaimana mungkin melarang mudik namun menerima saudara kita kembali dari luar negeri dalam jumlah besar," tandasnya. (*)