GELORA.CO - Seorang dokter Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden AS, Donald Trump, tidak diharuskan untuk memeriksakan diri atau diuji karena diduga mengidap virus corona. Hal ini menyusul spekulasi publik bahwa terdapat dua pejabat dari Brasil yang terinfeksi virus corona setelah bertemu dengan Trump beberapa hari lalu.
Dokter tersebut menilai meskipun Trump dan kedua pejabat itu sempat berjabat tangan, namun penularan virus corona masih sangat rendah. Dia menegaskan Trump tidak memerlukan tes atau bahkan menjalani karantina.
Gedung Putih mengeluarkan pernyataan resmi dari dokter pribdadi Trump, Sean P. Conley, yang menyatakan bahwa interaksi Trump dengan pejabat Brazil di Mar-a-Lago, Florida minggu lalu dikategorikan sebagai risiko yang sangat rendah untuk sebuah penularan virus.
Trump menjadi tuan rumah dan melakukan makan malam dengan delegasi Brasil yang mencakup dihadiri oleh Presiden Brasil, Jair Bolsonaro dan sekretaris persnya, Favio Wajngarten.
Keduanya dinyatakan positif virus corona setelah pertemuan dengan Trump. Dokter Gedung Putih mengakui bahwa Trump secara singkat melakukan kontak dengan tamu makan malam lain yang mulai menunjukkan gejala virus corona tiga hari kemudian, dan sejak itu telah dikonfirmasi memiliki Covid-19.
“Paparan Presiden terhadap kasus pertama (Wajngarten) sangat terbatas, hanya berfoto dan jabat tangan. Meskipun dia menghabiskan lebih banyak waktu di dekat kasus kedua (Bolsonaro), semua interaksi terjadi sebelum timbulnya gejala,” kata Conley dilansir dari media lokal, DW, Sabtu (14/3).
Conley juga menambahkan bahwa Trump tidak memiliki gejala virus corona hingga hari ini. Dia menegaskan akan memonitor dan merawat Trump secara berkala.
Sebelumnya, Conley justru membuat pernyataan pada hari Jum’at bahwa Trump berkemungkinan besar akan melakukan tes pemeriksaan virus corona. Ketidakkonsistenan tersebut menimbulkan tuduhan publik, bahwa pemerintahan Trump tidak melakukan perlindungan kepada diri mereka sendiri setelah berulang kali membuat kontak dengan orang yang terinfeksi corona.
Beberapa pejabat tinggi administrasi, termasuk Jaksa Agung, William Barr dan salah satu putri Trump, Ivanka Trump, juga melakukan pertemuan pada pekan lalu dengan seorang menteri Australia yang pada hari Jumat dipastikan positif virus corona. Sedangkan, para politisi AS yang memiliki riwayat yang sama, memilih untuk mengkarantina diri mereka sendiri. (*)