Di Tengah Wabah Virus Corona, Korut Malah Tembakkan Dua Rudal Balistik ke Laut Jepang

Di Tengah Wabah Virus Corona, Korut Malah Tembakkan Dua Rudal Balistik ke Laut Jepang

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ketika dunia tengah berjuang melawan pandemi virus corona, Korea Utara (Korut) malah melakukan serangkaian uji coba menembakkan rudal balistiknya, Sabtu (21/3). 

Sebanyak dua rudal balistik jarak pendek ditembakkan di lepas pantai timur Provinsi Pyongan Utara ke arah Laut Jepang.

Uji coba itu dikecam oleh militer Korea Selatan (Korsel) yang menganggap tindakan itu sangat tidak pantas.

"Sangat tidak pantas mengingat situasi sulit yang dialami dunia karena Covid-19. Kami mendesak mereka untuk segera berhenti," demikian pernyataan Korsel.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan peluncuran itu berasal dari provinsi Pyongan Utara  tepat di atas ibukota Pyongyang di pantai barat semenanjung Korea.

Pernyataan Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dibenarkan penjaga pantai Jepang. Ia menyebut Korea Utara telah menembakkan rudal yang mendarat di luar perairan zona ekonomi eksklusif Jepang.

Kantor berita Korea Utara KCNA mengatakan, pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un pada Jumat (20/3) kemarin memandu tembakan artileri antara gabungan tentara Korea, melansir Tass, Sabtu (21/3).

Korea Utara telah melakukan peluncuran serupa beberapa kali dalam beberapa minggu terakhir. Peluncuran rudal balistik ini merupakan peluncuran ketiga tahun ini.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, AS, Korea Selatan dan lembaga lain telah menjatuhkan beberapa sanksi pada Pyongyang atas program senjata ini.

Sedangkan pertemuan antara pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump tak banyak kemajuan yang dicapai terkait program senjata Korut, mengutip Presstv, Sabtu (21/3).

Korut hingga kini belum melaporkan adanya kasus korona, yang berubah menjadi krisis besar dengan 11.300 kematian dan lebih dari 270.000 infeksi di seluruh dunia.

Namun, ada spekulasi beredar bahwa virus sudah mencapai negara yang terisolasi itu. Para ahli kesehatan memperingatkan bahwa hal itu dapat menghancurkan Korut, lantaran infrastruktur medis yang lemah dan malnutrisi tinggi di sana, melansir AFP.(rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita