GELORA.CO - Sejumlah desa di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah turut mengisolasi wilayah untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19). Warga membatasi akses keluar masuk wilayah desanya.
Seperti di Kecamatan Wonopringgo, dari 24 desa hampir sebagian di antaranya melakukan isolasi wilayah secara mandiri.
"Dari 24 desa, belum semua melakukannya. Namun rata-rata memberlakukan isolasi kampung. Istilahnya isolasi kampung. Hal itu dilakukan atas inisiatif desa sendiri," kata Camat Wonopringgo, Tuti Haryati, Senin (30/3/2020).
Menurut Tuti, isolasi kampung tersebut merupakan upaya pembatasan agar orang tidak keluar masuk begitu saja yang dikhawatirkan bisa menularkan virus Corona. Warga yang keluar masuk harus melewati pemeriksaan suhu tubuh, semprot disinfektan hingga pendataan.
"Aktivitas ekonomi tetap berjalan meskipun ada pembatasan aktivitas warga yang keluar masuk desa," ujarnya.
Hal yang sama juga terjadi di Kecamatan Bojong. Seperti di Desa Bojong Wetan, akses keluar masuk desa dibatasi. Hanya ada satu jalur utama yang dibuka.
Setiap akses jalan yang ditutup dipasang papan pengumuman berisi petunjuk melewati jalur utama. Di jalur utama itu terdapat semacam pos pemeriksaan bertuliskan Posko Penanganan dan Pencegahan COVID-19.
"Kalau yang datang dari luar kota, kita lakukan pemeriksaan suhu dengan alat tembak ini. Kemudian masuk bilik proteksi atau screening room, terus isi data," kata Kaur Perencanaan Desa Bojong Wetan, Helmiyanto.
Jika saat dilakukan pemeriksaan suhu tubuh tinggi, maka petugas akan langsung melakukan panggilan ambulans puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Itu untuk pemudik dan tamu. Kalau suhu badannya normal, kita hanya kasih formulir isian yang dilaporkan melalui ponsel setiap dua hari sekali selama dua pekan," ujarnya.
Sedangkan bagi warga setempat juga diperiksa dan disemprot disinfektan.
"Agar virus yang dari luar tidak masuk desa apalagi menyebar," kata Helmiyanto.(dtk)