GELORA.CO - Pernyataan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin yang menyebut bahwa penolakan Basuki Tjahaja Purnama sebagai kepala otoritas Ibukota Negara (IKN) baru didasarkan kebencian, menuai kritik.
Mujahid 212 yang menjadi kelompok paling kritis pada pernyataan Ali Ngabalin. Hal itu lantaran mereka merupakan kelompok yang tegas menolak Ahok.
Mujahid 212 yang juga Sekretaris Koordinator Laporan Bela Islam (Korlabi), Novel Bamukmin menilai Ali Ngabalin layaknya dukun saat menyebut dasar penolakan Ahok adalah rasa kebencian. Sebab, politisi Golkar tesebut sudah memvonis orang yang menolak Ahok karena benci.
"Si Ali ini sudah seperti dukun atau memang sudah jadi dukun. Masalah benci atau tidak bencinya seseorang itu adalah masalah hati dan masalah hati itu adalah urusannya Allah bukan urusan manusia," jelas Novel kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (9/3)
Menurutnya, kelompok 212 menolak Ahok lantaran beragam masalah yang dilakukan Ahok sudah nyata. Salah satunya penistaan agama yang sudah mendapat vonis dari pengadilan. Belum lagi dugaan kasus korupsi semasa memimpin DKI.
"Masalah Ahok itu sudah terhukumi dengan zohir bukan dengan batin. Telah jelas zohirnya atau ucapannya menghina Islam dan itu sudah divonis,” terangnya.
"Jadi jelas (Ali) Ngabalin mempertontonkan kebodohannya,” demikian Novel. (Rmol)