GELORA.CO - Pemerintah Australia kembali mengeluarkan pernyataan yang menyinggung kinerja pemerintah Indonesia dalam menangani virus corona baru atau Covid-19.
Jika sebelumnya Perdana Menteri Scott Morrison meragukan Indonesia yang zero corona dan akhirnya keraguan itu terbukti, maka sekarang giliran Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia yang ragu dengan penanganan pemerintah pada virus asal Wuhan, China itu.
DFAT Australia mengeluarkan memperbarui status travel advice untuk Indonesia menyusul satu kasus baru positif Corona atau Covid-19 di Australia yang merupakan WNI. Mereka kemudian memperingatkan warganya bahwa Indonesia tak memiliki kapasitas yang memadai untuk menguji penyakit Covid-19 atau mengisolasi pasien.
Ketua DPP Partai Gerindra Iwan Sumule naik pitam dengan pernyataan itu. Dia menilai apa yang disampaikan Australia merupakan bentuk pelecehan terhadap Indonesia.
“Ini pelecehan,” terangnya kepada redaksi, Selasa (10/3).
Namun demikian, di satu sisi, Iwan Sumule kembali bertanya-tanya. Jangan-jangan, kata dia, Australia justru sedang membantu Indonesia agar bisa mencairkan dana pinjaman dari IMF.
Dia ingat bahwa Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva menganggap penyebaran virus corona telah membuat banyak negara berisiko. Risiko mengancam negara yang memiliki sistem kesehatan lemah, ruang kebijakan yang tak memadai, ekspor komoditas yang turut tergoncang, dan banyak ketidakpastian lain.
Untuk itu, IMF menyediakan pinjaman sebesar 10 miliar dolar AS kepada negara-negara termiskin tanpa bunga dengan jangka waktu 10 tahun.
Sementara negara-negara berpenghasilan menengah dan rendah dapat mengakses pinjaman dengan bunga rendah, sebesar 40 miliar dolar AS untuk jangka waktu lima tahun.
“Jangan-jangan Australia justru sedang mendukung Indonesia agar dapat bantuan lebih banyak dari IMF untuk atasi corona?” tuturnya. (Rmol)