GELORA.CO - Perhatian dan konsentrasi rakyat Indonesia saat ini tengah diuji. Karena selain fokus dan waspada terhadap penyebaran corona, ada 'ancaman' lain yang tak kalah membahayakan. Yaitu, ketok palu DPR RI soal Omnibus Law RUU Cipta Kerja.
Wabah corona di Indonesia memang sudah tidak bisa dianggap sepele. Korban jiwa pun sudah mulai berjatuhan. Bahkan, pejabat tinggi negara jadi salah satu orang yang dinyatakan positif corona.
Karena itu, Arief Poyuono menilai rakyat Indonesia sekarang harus konsentrasi atasi virus Corona. Terutama setelah salah satu menteri yaitu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sudah positif terjangkit.
Arief menegaskan, kini saatnya semua elemen masyarakat bersatu padu untuk mengatasi dan mencegah virus Corona.
"Nah DPR RI sebaiknya jangan rapat lagi sementara bahas Omnibus Law. Karena mungkin di gedung DPR juga tidak steril dari virus corona," ujar Wakil Ketua Umum DPP Gerindra ini, Sabtu (14/3).
"Jangan sampai, lagi sibuk-sibuk urus virus corona Dan semua perhatian tertuju pada penyebaran corona, tahu-tahu DPR RI mengetok UU Omnibus Law Ciptaker yang akan buat sengsara kaum pekerja dan masyarakat," imbuhnya.
Arief pun meminta kaum buruh, mahasiswa, dan masyarakat jangan lengah. Karena DPR mungkin saja menggunakan momen ribut-ribut mengatasi dan mencegah virus corona lalu meloloskan RUU Omnibus Law.
"Semoga saja tidak dan anggota DPR RI-nya sadar dan waras ya," sindirnya.
"Nah, Kangmas Joko Widodo juga harus batalkan rencana UU Omnibus Law ya. Sebab enggak ada gunanya dan malah buat susah masyarakat, yang lagi ngeri dengan serangan virus corona," pinta Arief.
Apalagi, penyebaran corona ini tidak diketahui kapan bisa diatasi. Padahal, dampak darui pandemik virus corona sudah bikin ekonomi dunia kacau balau. Jadi, tak ada gunanya juga menerapkan RUU Omnibus Law.
Arief Poyuono pun berharap Presiden Jokowi sadar dan tidak memaksakan pengesahan RUU Omnibus Law. Karena nyawa dan keselamatan rakyat Indonesia, anggota DPR RI, juga jajaran menterinya jauh lebih penting daripada RUU Omnibus Law.
"Karena sudah diketahui Menhub positif terjangkit virus corona. Dan beberapa kali Joko Widodo rapat kabinet dengan dihadiri Menhub. Kemungkinan besar menteri lainnya dan Joko Widodo bisa terjangkit Virus Corona," demikian Arief Poyuono. (rm)