GELORA.CO - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meniadakan kegiatan salat Jumat, Misa, dan Kebaktian Minggu di wilayah DKI Jakarta selama dua minggu.
Keputusan ini diambil untuk mengantisipasi penyebaran wabah virus corona di Jakarta.
Menanggapi hal itu, Ketua Media Center Persaudaraan Alumni atau PA 212 Novel Bamukmin menilai kebijakan tersebut didasarkan pada pertimbangan manfaat dan mudhorat keselamatan jiwa.
“Menurut ajaran Islam itu berkenaan dengan penjagaan diri. Memang melindungi nyawa atau diri adalah wajib bagi orang orang Islam dan haram menzolimi diri dalam kondisi tersebarnya Covid-19,” kata Novel saat dikonfirmasi Pojoksatu, Jumat (20/3).
Menurut Novel, dalam ajaran Islam ketika wabah virus merebak di suatu kota, maka menjalankan ibadah berjamaah perlu dipertimbangkan manfaat dan mudharat demi keselamatan jiwa.
“Ada juga saatnya kita total melindungi diri dan semua itu dituntun dan dikondisikan membaca situasi saat ini atau dalam kondisi tersebarnya virus Covid-19,” ungkap Novel.
Anak buah Habib Rizieq itu juga memberi contoh dengan bencana yang mengancam keselamatan jiwa manusia seperti banjir, tsunami, dan gempa bumi.
Maka dalam hal itu, ibadah shalat berjamaah 5 waktu dan shalat Jumat boleh ditiadakan sementara.
“Wajib ditiadakan sementara khususnya di daerah-daerah terpapar virus Covid- 19 dan wajib melaksanakan ibadah di rumah masing masing dan klo masih terkena wabah virus covid-19 juga sampai Wafat maka tetap dihitung oleh Allah sebagai mati syahid,” tegasnya.[psid]