GELORA.CO - Akun Twitter Sekretariat Kabinet (Setkab) pada Minggu (29/2) mengurai arahan Presiden Joko Widodo saat memimpin Ratas Terbatas terkait Dampak Virus Covid-19 terhadap Perekonomian Indonesia yang digelar pada Selasa lalu (25/2).
Ada empat arahan yang diurai akun tersebut. Di antaranya, siapkan seluruh instrumen, baik moneter maupun fiskal, untuk digunakan dalam rangka memperkuat daya tahan dan daya saing ekonomi negara kita
Kemudian, maksimalkan keigatan konferensi dalam negeri, MICE (Meeting Incentive, Convention and Exhibition) serta tingkatkan promosi untuk menyasar ceruk pasar wisman yang mencari alternatif destinasi wisata karena batal mengunjungi RRT, Korea, dan Jepang.
Ketiga, percepat belanja kementerian dan lembaga serta realisasikan belanja APBD di daerah masing-masing
Arahan Jokowi keempat, prioritaskan langkah-langkah untuk menurunkan defisit neraca transaksi berjalan dan neraca perdagangan secara efektif, serta lakukan kontrol di lapangan, sehingga bisa menekan impor.
Unggahan ini sontak mendapat sorotan dari mantan Jurubicara Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Adhie Massardi. Namun bukan konten yang menjadi sorotan, melainkan langkah akun tersebut mengunggah arahan Jokowi.
Dia curiga akun tersebut diretas oleh pihak tak bertanggung jawab. Ini mengingat Setkab tidak punya otoritas sampaikan hasil rapat ke publik.
“Apalagi ini ratas khusus (ekonomi) yang strategis,” tegasnya kepada redaksi, Minggu (1/3).
Seharusnya, sambung Adhie Massardi, yang menyampaikan hasil rata adalah Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto atau Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Beruntung, lanjutnya, tidak ada yang penting dari apa yang diunggah oleh Setkab.
“Untung saja isinya gak ada yang jelas dan penting disimak, sehingga tidak membahayakan siapapun,” tutupnya. (Rmol)