GELORA.CO - Sebanyak 4.000 warga di komunitas Yahudi Hasidim kota Montreal, provinsi Quebec, Kanada, dikarantina setelah puluhan orang di dalamnya positif virus corona. Mereka diduga tertular corona setelah pulang dari kota New York, Amerika Serikat.
"Mereka mulai menunjukkan gejala pekan lalu. Kami mendapatkan hasil pengujian pertama kemarin," kata Eric Goyer, kepala kesehatan publik Quebec, seperti dikutip AFP, Senin (30/3).
Warga Yahudi Hasidim tinggal di wilayah Boisbriand di Montreal. Dalam pengujian pertama terhadap 40 orang, 20 di antaranya dinyatakan positif mengidap corona.
Aparat langsung memerintahkan karantina, permukiman mereka kini dijaga polisi, dilarang keluar-masuk. Dalam foto-foto yang diunggah Reuters, terlihat warga Yahudi Broisband berargumen dengan polisi karena tak boleh melintas.
Karantina rencananya akan dilakukan selama 14 hari untuk mencegah virus corona keluar. Kelompok Yahudi itu mengatakan akan bekerja sama dengan aparat dalam karantina ini.
Virus corona tersebar di kalangan Yahudi Hasidim Boisbriand setelah beberapa warganya ke New York bulan lalu untuk menghadiri acara keagamaan. New York adalah episentrum penyebaran virus corona di Amerika Serikat.
Komunitas Yahudi Hasidim menganut ajaran Yahudi dengan ketat. Mereka tidak mendengarkan radio dan menonton televisi serta menolak alat kontrasepsi. Satu keluarga Yahudi di Boisbriand biasanya memiliki 10 anak.
Mereka menggunakan bahasa kuno Yidish untuk berkomunikasi, tapi juga memahami Inggris dan Prancis.
Di Kanada sejauh ini ada 7.400 lebih penderita corona, dengan 88 angka kematian. Salah satu penderita adalah Sophie Grégoire Trudeau, istri Perdana Menteri Justin Trudeau. Akibatnya, Trudeau dan istrinya harus diisolasi di kediaman mereka. (*)