GELORA.CO - Ketegangan terjadi dalam rapat kerja Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, dan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (25/2). Ketegangan itu dipicu oleh pengakuan Yasonna yang sama sekali tidak mengenal buron KPK, Harun Masiku.
Kejadian itu bermula saat Anggota Komisi III DPR, Sarifuddin Sudding, hubungan Yasonna dengan rekannya di PDI Perjuangan, Harun Masiku. Sudding mengaku geram lantaran Yasonna hanya mengandalkan informasi dari Ditjen Imigrasi untuk mencari keberadaan Harun.
“Yang tidak masuk akal, saudara hanya menggunakan satu sumber informasi, sementara isu ini dapat perhatian publik. Statement anda meyakinkan saudara kenal Harun?” tanya Sudding kepada Yasonna.
Mendengar pertanyaan tersebut, Yasonna membantah jika mengenal Harun. Ia bahkan mengangkat dua jari mengacung, sebagai simbol jika dirinya tak mengenal tersangka suap PAW anggota DPR dari PDI itu. “Sama sekali tidak. Lihat mukanya, fisik belum pernah, foto saja,” jawab Yasonna.
Jawaban Yasonna itu memantik komentar penolakan dari politikus Partai Demokrat, Benny K Harman. Benny memang dikenal sebagai salah satu politikus yang sangat vokal menyuarakan penangkapan Harun. “Pak menteri tidak kenal, tahu Masiku?” tanya Benny dengan nada tinggi.
Yasonna kembali membantah. Ia bahkan menolak untuk permintaan Benny untuk bersumpah jika tak mengetahui dan mengenal Harun.
“Kita ingin membangun akuntabilitas publik. Kenapa menyangkal Harun sahabat? Janganlah bohong di siang hari bolong,” tutur Benny.
Tak terima cecaran Benny, Yasonna kemudian menjelaskan jika dirinya baru bergabung dengan partai banteng sebagai pengurus DPP PDIP pada periode 2019-2024. “Saya di DPP, proses caleg itu saya belum di DPP. Jangan ada pretensi yang tanpa data. Kita DPP baru setelah kongres,” ucap Yasonna membela.
Kendari begitu, Benny nampaknya tak yakin jika Yasonna berkata benar. Menurut dia, tak mungkin dua kader dalam satu payung partai tak saling mengenal.
“Kita tidak persoalkan itu. Yang saya kecewa adalah saudara dangkal Masiku. Padahal anda dari rumah yang sama. Tapi ini urus negara Pak, bangsa. Saya usul bikin panja supaya terbuka lagi. Dirjen apakah dihentikan dengan sepengetahuan presiden?” ujar Benny.
Tak terima pernyataan Benny, Yasonna langsung memberikan sindiran. Ia menyebut tak mesti seluruh kader saling kenal. “Mungkin Pak Benny punya kemampuan, tahu orang-orang Demokrat semuanya. Saya tidak punya kemampuan untuk itu,” jawab Yasonna.
Belum sempat Benny menjawab Yasonna, pimpinan rapat, Desmond J Mahesa, langsung melerai adu mulut tersebut. Rapat kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dari Yasonna.(ns)