GELORA.CO - Menteri Kesehatan Ukraina, Zoryana Skaletska, memutuskan untuk bergabug dengan warganya dari Wuhan yang akan dikarantina. Mereka baru saja dievakuasi terkait virus Korona. Hal itu dilakukan Skaletska untuk menenangkan warga di lokasi karantina yang menolak kedatangan warga Ukraina dari Wuhan.
Skaletska akan bergabung dengan orang-orang yang baru dievakuasi itu hingga masa karantina habis. ”Orang-orang ini adalah saudara sebangsa kita. Kita hidup di negara yang sama sehingga harus menjaga keselamatan dan kesehatan mereka,” tegasnya seperti dikutip Agence France-Presse.
Seperti diketahui, penduduk Novi Sanzhary, Poltava, Ukraina, panik. Rumah sakit di kota mereka akan dijadikan tempat karantina penduduk yang tertular COVID-19. Namun, mereka tak terima dan mencegat serta berusaha menyerang bus yang membawa orang-orang yang baru dievakuasi dari Wuhan, Tiongkok, Kamis (20/2). Jalan ditutup dengan batu, kayu, dan berbagai barang lain yang dibakar.
”Saya tinggal di sebelah dan tidak ada yang bertanya apa pun kepada saya. Haruskah saya pergi? Saya punya anak,” ujar Svitlana Ulynets, salah seorang demonstran yang rumahnya berjarak 50 meter dari tempat karantina.
Ada 45 warga Ukraina dan 27 warga asing yang diterbangkan dari Wuhan ke Bandara Kharkiv, Ukraina. Mereka dibawa dengan enam bus menuju fasilitas kesehatan di Novi Sanzhary. Mereka akan dikarantina selama 14 hari. Selama ini belum pernah ada kasus penularan Covid-19 di Ukraina.
Mengetahui ada pencegatan, pemerintah mengerahkan tim khusus untuk melakukan pengamanan dan membersihkan blokade. Bentrokan sempat terjadi dan 24 demonstran ditangkap. Namun, Jumat (21/2) mereka sudah dibebaskan. Untuk berjaga-jaga, 200 polisi berpatroli di sekitar fasilitas karantina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta penduduknya tenang dan berempati pada warga yang dievakuasi itu. Terlebih, rata-rata mereka berusia di bawah 30 tahun, masih sangat muda.[jpc]